Selasa 29 Sep 2020 21:59 WIB

Kasus Baru Covid-19 Kota Sukabumi Didominasi Lansia

Hingga Selasa (29/9), Kota Sukabumi alami penambahan enam kasus Covid-19.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan kasus baru penyebaran COVID-19 didominasi warga lanjut usia (lansia) (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: Antara/Ampelsa
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan kasus baru penyebaran COVID-19 didominasi warga lanjut usia (lansia) (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan kasus baru penyebaran COVID-19 didominasi warga lanjut usia (lansia). Pada Selasa (29/9), terjadi penambahan enam kasus baru.

"Dari jumlah tersebut ternyata empat pasien diantaranya usianya sudah lanjut, yakni di atas 57 tahun," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Selasa.

Baca Juga

Adapun rinciannya kasus baru tersebut yakni perempuan berusia 39 dan 45 tahun warga Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, kemudian perempuan berusia 57 tahun warga Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu. Selanjutnya, perempuan 67 tahun warga Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang, pria 66 tahun warga Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong dan pria 60 tahun warga Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh.

Adapun riwayatnya untuk kasus pasien asal Kelurahan Selabatu, Situmekar dan Dayeuhluhur awalnya adalah suspek. Di mana keempatnya mengeluh mengalami gangguan pernafasan saat berobat ke rumah sakit.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) swab ternyata mereka terkonfirmasi positif COVID-19 dan langsung ditangani dan menjalani isolasi agar tidak menular ke orang di sekitarnya. Sementara, dua pasien dari Kelurahan Nangeleng dan Sriwidari, riwayat tertularnya akibat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya. Dengan ditemukannya kasus baru tersebut pihaknya langsung melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap keluarganya.

"Kasus penyebaran COVID-19 di Kota Sukabumi setiap hari selalu bertambah, maka dari itu kami mewanti-wanti agar masyarakat patuh terhadap aturan pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena untuk memutus mata rantai penularannya ada di tangan individu masing-masing," ujarnya.

Wahyu mengatakan dengan bertambahnya enam kasus baru tersebut total warga yang terkonfirmasi positif mencapai 210 orang, 173 orang diantaranya sembuh, 35 orang masih menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit rujukan dan dua lainnya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement