Kamis 01 Oct 2020 04:01 WIB

Harapan Nurdin Abdullah dari Jalan Toraja-Luwu

Akses jalan Toraja-Luwu dapat bantu masyarakat meningkatkan perekonomian.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah.
Foto: Antara
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mendukung penuh pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah Tana Toraja maupun Luwu Raya lewat pembangunan akses jalan baru penghubung antara Toraja Utara dan Luwu. Jalan sepanjang 53 kilometer dengan rencana pengaspalan tahap pertama dengan lebar 7 meter. Sementara dalam perencanaan jalan tersebut lebarnya 14 meter.

"Jujur saja bahwa daerah ini sejak Indonesia merdeka, masyarakat di sini belum menikmati akses yang baik. Melalui perencanaan kita untuk menghubungkan Bandara Bua dengan Rantepao, ini akan berdampak kepada masyarakat yang ada di sepanjang daerah ini, terutama Bastem," kata Nurdin Abdullah saat meninjau Bastem yang merupakan perbatasan antara Toraja Utara dengan Luwu, Rabu (30/9).

Baca Juga

Menurut dia, Bastem ini merupakan daerah yang sangat jauh dari Luwu maupun Rantepao, Toraja Utara. Oleh karena itu, dirinya berharap dengan adanya akses jalan tersebut dapat membantu masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan perekonomian.

"Bastem ini memang kalau kita melihat kondisi masyarakat masih sangat jauh tertinggal. Kami berharap dengan akses ini terbuka, mudah-mudahan masyarakat di sepanjang jalan ini bisa mendapatkan efek terutama peningkatan kesejahteraan mereka," katanya.

Apalagi, lanjut Nurdin, produk-produk hasil pertanian masyarakat dinilai lebih mudah diakses ke pasar, dibandingkan dengan sebelum jalan tersebut dibuka. Masyarakat setempat masih mengandalkan jalan kaki untuk mencapai Kota Rantepao,Toraja Utara, atau Luwu.

"Produk-produk hasil pertanian mereka juga sudah lebih mudah diakses ke pasar, dan yang lebih penting lagi segera Toraja, dan Luwu Raya ini adalah daerah yang tentu punya potensi sangat besar, bukan saja pariwisata, tapi banyak produk-produk unggulan lain," ujarnya.

Lebih lanjut Nurdin Abdullah menjelaskan dengan akses tersebut turis yang selesai menikmati wisata di Toraja bisa langsung menikmati keindahan pantai di Luwu dan Palopo. "Harapan kami, mudah-mudahan 2021 jalan ini semua tuntas, karena memang kami berharap setelah jalan Rantepao Palopo putus, ini akan menjadi jalan pengganti. Oleh karena itu, kami sudah menyerahkan akses jalan ini ke Menteri PUPR untuk menjadi jalan nasional," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement