REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ibnu Hamad memantau penyebaran informasi penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Prof Hamad mengingatkan agar pemerintah menitikberatkan pada upaya penanganan ketimbang menampilkan data Covid-19.
Pada awal pandemi di Indonesia Maret lalu, Satgas Covid-19 mulai setiap hari melakukan konferensi pers mengenai penanganan penyakit asal China itu. Kini Satgas Covid-19 lebih banyak menampilkan data soal berapa banyak jumlah orang sehat, sembuh, dan meninggal akibat Covid-19. Kegiatan konferensi pers tetap dilakukan dengan isu berbeda-beda.
"Kalau masih seperti ini tentu harus diperbaiki," kata Hamad pada Republika.co.id, Rabu (30/9) menanggapi metode diseminasi informasi oleh Satgas Covid-19.
Hamad menyampaikan Satgas Covid-19 sebaiknya lebih sering menampilkan upaya penanganan masalah Covid-19. Upaya tersebut haruslah konkret bukan sekadar retorika belaka agar masyarakat merasa tenang.
"Masyarakat perlu informasi tindakan yang dilakukan satgas. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan satgas untuk mencegah tren kenaikan," ujar Hamad.
Hamad mengingatkan agar unsur keterbukaan menjadi hal yang dijunjung tinggi Satgas Covid-19. Segala langkah penanganan Covid-19 sebaiknya disebarluaskan pada masyarakat.
"Perlu diinfokan juga langkah strategis dan taktis yang dilakukan satgas dalam mengatasi masalah yang ditampilkan oleh angka statistik (penderita, penyintas dan korban Covid-19) setiap hari," ucap Hamad.