REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hidupnya, Rasulullah tidak pernah makan sampai kenyang. Saat menikah dengan Siti Aisyah, Rasulullah SAW bahkan pernah berada dalam kondisi lapar hingga perutnya berbunyi.
Dalam buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW, Fuad Abdurahman menceritakan, sejak datang ke Madinah, pernah selama tiga hari berturut-turut keluarga Rasulullah SAW tidak makan kurma hingga mereka begitu menginginkannya.
Namun, keinginan sederhana itu baru bisa terpenuhi setelah peristiwa penaklukan Khaibar. Suatu hari Aisyah r.a menuturkan, “Rasulullah SAW tidak pernah makan sampai kenyang. Suatu ketika, aku mendapati perut beliau berbunyi pertanda lapar. Aku mengusap perutnya seraya berkata, ‘Aku bersedia menjadi tebusanmu, kalau engkau menginginkan sesuatu yang dapat mengembalikan kesegaran dan membebaskanmu dari rasa lapar’.”
Rasulullah SAW lalu bersabda, “Para sahabatku, kalangan ulul azmi dari para nabi, mampu bersabar dalam situasi yang lebih sulit dari ini. Mereka berhasil melalui cobaan itu, kemudian menghadap kehadirat Allah. Karena itulah mereka mendapatkan kemuliaan dan pahala yang berlimpah. Aku malu jika lalai dengan kehidupanku sehingga aku tidak dapat bertemu dengan mereka. Jadi, bersabar selama beberapa hari lebih kusukai daripada bagianku kelak berkurang. Tidak ada sesuatu yang lebih kusukai daripada pertemuan dengan para sahabatku.”
Selain itu, menurut Fuad, suatu hari Rasulullah juga pernah berkata, “Aku merasa lapar sehari dan kenyang sehari. Ketika lapar, aku bisa bersabar dan menahan diri. Di saat kenyang, aku bersyukur.”
Pernah juga suatu ketika selama 40 malam rumah Rasulullah SAW tidak diterangi cahaya lampu. “Bagaimana kalian makan?” tanya orang-orang.
“Kami makan kurma dan minum air,” jawab Aisyah.
Untunglah Rasulullah SAW memiliki seorang tetangga dari kalangan Anshar yang kerap memberikan makanan. Seorang tetanggannya yang lain sering memberinya susu.
“Karena itulah kami menikmati keduanya,” ujar Aisyah.