REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung terus mengingatkan masyarakat agar tidak lagi memakai masker jenis scuba atau jenis buff. Sebab lapisan masker tersebut relatif tipis dan tidak dapat mengadang virus atau bakteri dari luar.
"Kalau ada lilin coba tiup sambil gunakan masker scuba dan masker medis itu berbeda. Kalau pakai scuba akan mati apinya kalau masker medis tidak," ujar Sekretaris Satpol PP Kota Bandung, Agus Priyono kepada wartawan, Kamis (1/10).
Menurutnya, penggunaan masker scuba tidak direkomendasikan sebab masih terdapat udara yang dapat keluar dari mulut. Sedangkan masker kain dan masker medis tidak keluar dan tidak akan menularkan ke orang lain.
"Udara dari pernafasan kita, kalau yang medis dan kain itu tidak akan menularkan," ujar dia.
Berdasarkan data pusat informasi penanganan Covid-19 Kota Bandung, jumlah kasus Covid-19 hingga Rabu (30/9) mencapai 129 kasus aktif, 1.127 kasus sembuh dan 58 orang meninggal dunia.
Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito merespons imbauan PT Kereta Commuter Indonesia yang mengimbau masyarakat tidak mengenakan masker jenis scuba dan buff saat menumpang KRL.
Menurutnya, kedua masker jenis buff dan scuba memang terlalu tipis, sehingga kemungkinan virus untuk tembus lebih besar. "Masker scuba atau buff terlalu tipis, sehingga kemungkinan tembus lebih besar," ujar Wiku.