REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat kebakaran hutan yang menyapu wilayah Luhanks di Ukraina timur, menurut laporan dinas layanan kedaruratan pada Kamis (1/10).
Kebakaran itu mengancam 22 kawasan permukiman dan telah melalap area seluas 9.300 hektare, tulis layanan kedaruratan dalam sebuah pernyataan. Dinas kedaruratan itu menambahkan bahwa 120 orang telah dievakuasi.
Otoritas lokal menyebut terdapat total 146 titik kebakaran, dengan 82 di antaranya telah berhasil dipadamkan. Api kemungkinan disebabkan oleh penembakan dari area sekitar yang dikuasai oleh separatis pro Rusia, sebuah persimpangan yang ditutup karena kebakaran ini.
Kantor Kepresidenan Ukraina meminta badan penegak hukum untuk menyelidiki penyebab kebakaran, dan menyebut "penyebab kebakaran yang menyebar secara luas seperti ini harus secara jelas dibuktikan."
"Kami juga memperhatikan informasi mengenai penembakan provokatif yang mungkin dilakukan dari area yang diduduki sementara (...) dan mungkin menyebabkan setidaknya sebagian dari kebakaran dalam kondisi cuaca saat ini," tulis kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, militer Ukraina menuduh kelompok separatis pro-Rusia melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan pasukan pemerintah. Konflik yang terjadi antara militer Ukraina dengan kelompok pemberontak dukungan Rusia telah menelan korban jiwa sebanyak 13.000 orang sejak 2014. Pertempuran utama kedua pihak berakhir dengan gencatan senjata, yang disetujui di Minsk, Belarus, pada 2015. Namun, bentrokan sporadis masih sering kali terjadi dengan menewaskan korban, baik dari pihak militer pemerintah, separatis, maupun warga sipil.
Sebelumnya, tahun ini, satu orang meninggal dunia dan sembilan lainnya dirawat di rumah sakit akibat kebakaran hutan serupa yang di Luhansk, menghanguskan 80 rumah khusus liburan dacha dan 30 rumah tinggal di dua desa. Pada musim semi 2020, sekitar Maret hingga Mei, kebakaran hutan yang terjadi di sekitar kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang telah ditutup dan juga di area lainnya membuat tingkat polusi udara di Ibu Kota Kiev menjadi yang terparah di dunia.