Jumat 02 Oct 2020 13:20 WIB

Covid-19, Penyerapan Tenaga Kerja Terancam tak Capai Target

Banyak perusahaan yang justru mengurangi jumlah karyawannya karena tak bisa ekspor.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolandha
Target penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi terancam tidak bisa terpenuhi. Kondisi ini karena sejumlah perusahaan terdampak pandemi Covid-19 dan belum membuka lowongan pekerjaan.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Target penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi terancam tidak bisa terpenuhi. Kondisi ini karena sejumlah perusahaan terdampak pandemi Covid-19 dan belum membuka lowongan pekerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Target penyerapan tenaga kerja di Kota Sukabumi terancam tidak bisa terpenuhi. Kondisi ini karena sejumlah perusahaan terdampak pandemi Covid-19 dan belum membuka lowongan pekerjaan.

Sebelumnya, Pemkot Sukabumi menaikkan target penyerapan tenaga kerja pada 2020 hingga 5.500 orang per tahun. Peningkatan ini dikarenakan pada tahun sebelumnya target penyerapan tenaga kerja yang ditetapkan sebanyak 5.000 orang bisa tercapai.

"Di masa pandemi ini target penyerapan dikhawatirkan tidak terjangkau sesuai harapan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Didin Syarifudin kepada Republika.co.id, Jumat (2/10). 

Ada sejumlah perusahaan yang mengurangi tenaga kerjanya karena tidak bisa ekspor keluar negeri. 

Namun, lanjut Didin, perhitungan penyerapan tenaga kerja masih menunggu hingga bulan Desember 2020. Diharapkan pada Nopember grafik peningkatan kasus Covid-19 menurun sehingga perekonomian daerah kembali membaik.

Selanjutnya, kata Didin, Disnaker akan memfasilitasi lowongan kerja di sejumlah perusahaan agar bisa tersampaikan kepada pencari kerja.Targetnya hingga akhir tahun jumlah penyerapan tenaga kerja terus naik.

Didin mengungkapkan, penyerapan tenaga kerja denga dibarengi penumbuhan wirausaha baru melalui program Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship Center (Kece). Di mana pada 2019 lalu ada sebanyak 210 orang yang mengikuti program tersebut.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, upaya menggerakan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan menerapkan gerakan 3M yakni memakai masker, menkaha jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Kami menguatkan sektor UMKM dan pemberdayaan warga agar ekonomi bangkit," ujar Fahmi. Sehingga akan membuka kesempatan kerja bagi pencari kerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement