REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta anggota dan kader dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBBN) ikut membantu dalam sosialisasi protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak terutama di tempat kerumunan (3M) untuk melawan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di masyarakat. Rencananya kader BKKBN termasuk generasi remaja akan ikut terlibat dalam program Satgas.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi meminta pihak BKKBN segera menginventarisir anggota dan kadernya. "Kalau bisa Rabu atau Kamis pekan depan menggerakkan mereka. Kami mohon bantuan BKKBN di provinsi untuk meyakinkan dan memastikan untuk menggerakkan teman-teman remaja, pemuda untuk bergerak bersatu melawan Covid-19," katanya saat berbicara di konferensi virtual Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19, Jumat (2/10).
Dia menambahkan, sebelumnya para kader dan anggota BKKBN ini mendapatkan capacity building termasuk mendapatkan penguatan materi untuk sosialisasi. Sebab, dia menambahkan, sosialisasi tidak bisa dilakukan tanpa memiliki pengetahuan yang cukup. Kemudian, dia melanjutkan, monitoring sosialisasi dilakukan. Satgas berharap pemberian materi bisa segera dilakukan dan membantu pihaknya. "Sebagai bentuk apresiasi, para kader ini bisa mendapatkan sertifikat atau pin," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengaku pihaknya mendukung penuh Satgas melakukan kegiatan yang sangat mulia untuk mengatasi Covid-19 di tengah-tengah masyarakat. "Kami menyadari betapa sangat penting untuk bahu membahu bersama-sama gotong royong agar kita akhirnya bisa memiliki kekuatan besar diantara kementerian/lembaga dan bisa solid," ujarnya.
Ia menambahkan, ada tiga segmen model penanganan Covid-19 yaitu hulu dengan menjaga jarak, menjaga kebersihan, memakai masker, kemudian di tengah yang harus ada pendekatan teknologi skrining massal seperti swab, imunisasi, dan di hilir mencegah mortalitas atau kematian.
Ia menambahkan, 23 ribu kader yang ada di lapangan bisa mendukung BNPB dalam mensukseskan program grass root ini. Hasto menyebutkan BKKBN biasa melakukan kegiatan mengubah perilaku lewat komunikasi informasi edukasi (KIE). "Kami punya pemikiran bahwa di BKKBN, kami bisa mendukung salah satu model penanganan Covid-19," katanya.