REPUBLIKA.CO.ID, Perasaan takut kepada Allah Swt adalah pendorong utama untuk berbuat kebaikan serta menghindari segala bentuk keburukan. Ia juga merupakan fondasi dalam membangun pribadi muslim yang lurus. Oleh karena itulah, Rasulullah Saw memberikan perhatian besar dalam menanamkan sikap ini pada diri umat beliau.
Dalam buku Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah karya Dr Saad Riyadh, diriwayatkan bahwa beliau bersabda, "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari yang tidak ada tempat bernaung kecuali hanya kepada-Nya; pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam lingkungan ibadah tiada henti kepada Allah, orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid, dua orang yang saling menyayangi karena Allah di mana keduanya hanya bertemu maupun berpisah karena-Nya, pemuda yang dirayu (untuk melakukan perzinahan) oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan namun ia dengan tegas berkata, 'Saya takut kepada Allah', seorang yang menyembunyikan sedekah yang dikeluarkannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya, serta seorang hamba yang tidak putus berzikir kepada Allah dalam keadaan sendirian sambil berlinangan air mata" (HR Bukhari).
Dalam hadist lain, Rasulullah Saw bersabda, "Tidak akan masuk neraka seseorang yang suka menangis karena takut kepada Allah Swt kecuali jika air susu seekor sapi dapat masuk kembali (dengan sendirinya) ke dalam puting susunya. Demikian juga, tidak akan pernah berhimpun debu-debu (yang melekat ketika berjihad) di jalan Allah Swt dengan asap neraka" (HR Tirmidzi).