Senin 05 Oct 2020 15:40 WIB

Ruang Isolasi Covid-19 di Rusunawa Unsil Tasik Hampir Penuh

Pemkot Tasikmalaya mencari alternatif tempat isolasi Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Pasien positif Covid-19 tanpa gejala mulai menempati Rusunawa Unsil di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (29/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pasien positif Covid-19 tanpa gejala mulai menempati Rusunawa Unsil di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat tingkat keterisian ruang isolasi orang dengan Covid-19 di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Silingawi (Unsil) sudah hampir terisi penuh. Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mesti mencari alternatif lain untuk tempat isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sudah 95 persen tempat tidur di Rusunawa Unsil terpakai untuk ruang isolasi pasien Covid-19. Saat ini, pihaknya sedang mencari tempat alternatif lain untuk tempat isolasi pasien jika ditemukan kasus baru.

Baca Juga

"Kita sudah sepakat untuk kembali pakai ruangan di RS Islam Yarsi. Di sana tersedia 24 tempat tidur dan belum terisi," kata dia, Senin (5/10).

Selain itu, Pemkot Tasikmalaya masih terus membahas untuk menggunakan hotel sebagai tempat isolasi. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian final hotel yang akan digunakan. 

Sementara untuk penggunaan fasilitas pemerintah untuk tempat isolasi, Uus mengatakan, hal itu merupakan pilihan terakhir. Sebab, untuk menggunakan gedung fasilitas pemerintah diperlukan persiapan yang tak sedikit. 

"Kita fokus bahas hotel dulu. Selain itu, kalau ada kasus dari satu klaster dan jumlahnya banyak seperti di pesantren, kita ambil yang sehat. Jadi yang sakit (positif) tetap di pesantren itu," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga Senin pagi (5/10), tercatat ada 227 kasus terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 67 orang telah sembuh, 151 orang masih menjalani isolasi, dan sembilan orang meninggal dunia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement