REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat tingkat keterisian ruang isolasi orang dengan Covid-19 di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Silingawi (Unsil) sudah hampir terisi penuh. Melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mesti mencari alternatif lain untuk tempat isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sudah 95 persen tempat tidur di Rusunawa Unsil terpakai untuk ruang isolasi pasien Covid-19. Saat ini, pihaknya sedang mencari tempat alternatif lain untuk tempat isolasi pasien jika ditemukan kasus baru.
"Kita sudah sepakat untuk kembali pakai ruangan di RS Islam Yarsi. Di sana tersedia 24 tempat tidur dan belum terisi," kata dia, Senin (5/10).
Selain itu, Pemkot Tasikmalaya masih terus membahas untuk menggunakan hotel sebagai tempat isolasi. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian final hotel yang akan digunakan.
Sementara untuk penggunaan fasilitas pemerintah untuk tempat isolasi, Uus mengatakan, hal itu merupakan pilihan terakhir. Sebab, untuk menggunakan gedung fasilitas pemerintah diperlukan persiapan yang tak sedikit.
"Kita fokus bahas hotel dulu. Selain itu, kalau ada kasus dari satu klaster dan jumlahnya banyak seperti di pesantren, kita ambil yang sehat. Jadi yang sakit (positif) tetap di pesantren itu," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga Senin pagi (5/10), tercatat ada 227 kasus terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 67 orang telah sembuh, 151 orang masih menjalani isolasi, dan sembilan orang meninggal dunia.