Senin 05 Oct 2020 22:27 WIB

Soal Naturalisasi Brandon dan Lester, Ini Harapan Mocha

Kehadiran Brandon dan Lester di Timnas sangat dibutuhkan.

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Suasana RDP DPR secara virtual yang berlangsung Senin (5/10). Depan Kiri-kanan Maulana Fareza Tamrela (manajer Timnas Basket Putra), Danny Kosasih (Ketua Perbasi), Christopher Tanuwidjaja (Manajer Timnas basket Putri),Belakang kiri-kanan, Kimberly Pierre Louis, Brandon Jawato dan Lester Prosper.
Foto: dok. Perbasi
Suasana RDP DPR secara virtual yang berlangsung Senin (5/10). Depan Kiri-kanan Maulana Fareza Tamrela (manajer Timnas Basket Putra), Danny Kosasih (Ketua Perbasi), Christopher Tanuwidjaja (Manajer Timnas basket Putri),Belakang kiri-kanan, Kimberly Pierre Louis, Brandon Jawato dan Lester Prosper.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajer Timnas Basket Putra Indonesia, Maulana Fareza Tamrela optimis proses naturalisasi kedua pebasket yakni Brandon Jawato dan Lester Prosper dapat selesai pada waktunya.

Hal ini menyusul Rapat Dengar Pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (RDP DPR) yang digelar Senin (5/10) secara virtual oleh Komisi III DPR bersama Menpora Zainudin Amali dan Menkumham Yasonna Laoly.

"Tentu kita senang dengan RDP DPR, semoga proses ke depannya lancar dan kita bisa mendaftarkan mereka ke FIBA agar bisa memperkuat Indonesia pada Kualifikasi FIBA Asia 2021 window 2 yang akan berlangsung 28 dan 30 November nanti," ujar Mocha, sapaan akrab Maulana Fareza Tamrela, ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (5/10).

Batas akhir penyerahan pasport untuk pemain naturalisasi yang baru kepada FIBA menurut Mocha adalah tanggal 23 Oktober 2020. Sehingga memang dengan sisa waktu yang ada Mocha berharap semua selesai sebelum tanggal tersebut.

Kehadiran Brandon dan Lester di timnas basket sangat dibutuhkan. Mengingat Indonesia akan melakoni laga tandang melawan Thailand (28/11) dan melawan Korea Selatan (30/11). Kedua negara ini juga memiliki pemain naturalisasi, yang pastinya akan sulit dilawan jika kita hanya mengandalkan pemain lokal.

Dua laga di kualifikasi FIBA Asia 2021 window 1 lalu menjadi contoh kita tak berdaya melawan Korea Selatan maupun Filipina tanpa pemain naturalisasi. Timnas kalah telak padahal lndonesia bertindak sebagai tuan rumah.

RDP DPR yang merupakan tahapan proses naturalisasi sempat tertunda dua kali. Semula rencananya 10 September 2020, namun kemudian diundur 28 September 2020. Kemudian batal lagi, dan akhirnya terlaksana hari ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement