Selasa 06 Oct 2020 13:44 WIB

Kasus Covid-19 di Tasikmalaya dan Garut Terus Meningkat

Di Tasikmalaya tercatat ada 31 kasus baru per Selasa (6/10).

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemkot Tasikmalaya Gunakan Rusun Unsil untuk isolasi mandiri.
Foto: Bayu Adji P/Republika
Pemkot Tasikmalaya Gunakan Rusun Unsil untuk isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan secara nasional. Di beberapa daerah, kasus Covid-19 juga terus mengalami peningkatan signifikan, seperti di Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, berdasarkan data hingga Selasa (6/10) pagi, tercatat penambahan 31 kasus baru dalam satu hari. Penambahan kasus terkonfirmasi itu berasal dari klaster pesantren, pelaku perjalanan, dan hasil penelusuran dengan kontak erat lainnya. 

 

"22 orang dari klaster pesantren, tiga orang pelaku perjalanan, empat orang hasil tracking kontak erat, satu orang dari klaster pesantren baru, dan satu dari swab masif di Ciamis warga Kota Tasikmalaya," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (6/10).

 

Menurut dia, para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu telah mendapatkan penanganan dari Dinas Kesehatan. Pasien yang memiliki gejala sedang hingga berat dirawat di rumah sakit, sementara yang gejala ringan diisolasi di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Silingawi (Unsil). 

 

Hingga saat ini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya mencapai 258 kasus. Sebanyak 70 orang dinyatakan sembuh, 179 orang masih menjalani isolasi, dan sembilan orang meninggal dunia.

 

Sementara itu, di Kabupaten Garut dalam sehari terakhir terdapat delapan kasus baru. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan, penambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banjarwangi sebanyak empat orang, tiga orang dari Kecamatan Cilawu, dan satu orang dari Karangtengah.

 

Selain penambahan kasus baru, dilaporkan satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. "Laki-laki usia 71 tahun asal Kecamatan Banyuresmi," kata dia melalui keterangan resmi.

 

Berdasarkan data terakhir, total kasus di Kabupaten Garut berjumlah 269 kasus. Sebanyak 11 orang masih melakukan isolasi mandiri, 44 orang isolasi di rumah sakit, 201 orang sembuh, dan 13 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement