Kamis 08 Oct 2020 12:02 WIB

Rumah Tangga Petani Garut Ikuti Pelatihan Literasi Keuangan

Menteri Pertanian mengatakan pelaksanaan PLEK akan melengkapi pengetahuan petani.

Petani menanam padi dengan latar belakang Gunung Guntur di Desa Rancabango, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Petani menanam padi dengan latar belakang Gunung Guntur di Desa Rancabango, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Antusiasme mewarnai pelaksanaan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) di Desa Sukarame, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Kegiatan ini diikuti sejumlah pasangan dari Rumah Tangga Petani (RTP) terpilih.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pelaksanaan PLEK akan melengkapi pengetahuan petani. "PLEK mempunyai banyak manfaat buat petani. Di antaranya, petani diajarkan untuk mengetahui cara mengelola keuangan, mencatat setiap traksaksi dalam usaha tani. Sehingga mereka mengetahui berapa pendapatan dan pengeluaran," tutur Syahrul dalam siaran persnya, Kamis (8/10).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, menilai PLEK mendukung peningkatan kemampuan SDM pertanian.

"Untuk membangun pertanian, hal pertama yang harus dibagun adalah SDM pertanian. Karena, SDM adalah pengungkit terbesar dalam produktivitas. Jadi pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan juga kompetensi SDM pertanian harus ditingkatkan terlebih dahulu, yaitu petani, penyuluh, petani milenial, poktan dan juga gapoktan," katanya.

Sementara Kasi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Dinas Pertanian Garut, Cecep Maulana, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat untuk petani.

"Selama ini, petani mendapatkan ilmu mengenai peningkatan daya produksi. Sedangkan dalam usaha tani itu  pengelolaan keuangan sangat penting, khususnya dalam melakukan perhitungan atau analisa. Karena, sangat jarang sekali petani melaksanakan analisa," tuturnya.

Menurutnya, dengan kegiatan PLEK IPDMIP, petani akan mampu menganalisis pendapatan berdasarkan analisa keuangan. 

“Mereka juga bisa mengevaluasi apa yang dikerjakan agar bisa mengurangi biaya produksi,” jelasnya.

Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Caringin, Siti Nursofia, sekaligus juga penyuluh di Desa Sukarame, mengatakan Desa Sukarame telah mendapatkan proyek IPDMIP dari awal tahun 2017.

"Dan kegiatan IPDMIP di Desa Sukarame dipusatkan di DI (daerah irigasi) Cipancong. Di awal sekali, kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini ada tiga kelompok. Karena antusias, jumlah kelompok tani yang terlibat bertambah menjadi 8 kelompok," katanya.

Siti Nursofia mengatakan kegiatan PLEK sangat banyak manfaatnya. Karena, selain diajarkan cara meningkatkan produksi, petani juga diajak meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan," ujarnya.

Salah seorang peserta, Undang Wahyu, dari Kelompok Tani Karya Laksana, Desa Sukarame, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. "Ada tambahan ilmu untuk saya. Sekarang kita mulai belajar mengelola uang. Kita bisa memprediksikan atau meyakinkan hasil pertanian untung atau rugi," katanya.

Undang Wahyu juga mengaku kini bisa memantau berapa penghasilan ia sebenarnya. Ia juga mengetahui berapa pengeluarannya. Semua itu kini ia catat untuk mengetahui alur keuangan yang baik.

Begitu juga dengan peserta lainnya Sopiana dari desa Sukarame Kelompok Tani  Mekarwangi sangat antusias mengikuti pelatihan. Sopiana menyampaikan terimakasih kepada bapak Menteri Pertanian RI yang telah memberikan kesempatan mendapatkan ilmu untuk bisa meningkatkan produtivitas dan meningkatkan kesejahteraan melalui program IPDMIP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement