Kamis 08 Oct 2020 15:08 WIB

Australia Prediksi Vaksin Covid Baru Ada Setahun Lagi

Pemerintah Australia berkomitmen sediakan vaksin Covid-19 gratis bagi 26 juta warga

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Vaksin (ilustrasi)
Foto: AP Photo/LM Otero
Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Australia menimbang peluncuran vaksin virus corona baru atau Covid-19 paling cepat terealisasi pada pertengahan tahun 2021. Ini adalah skenario kasus terbaik dalam perencanaan pemulihan usai pandemi yang menyelamatkan ekonomi puluhan miliar dolar Australia.

Menteri Keuangan Josh Frydenberg mengatakan Departemen Keuangan dan Kesehatan mengembangkan pemodelan ekonomi berdasarkan asumsi bahwa vaksin akan tersedia secara luas di Australia menjelang akhir tahun depan.

Baca Juga

"Ini adalah masa yang sangat tidak pasti dan sebagai pemerintah. Kami telah mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memberikan Australia kesempatan terbaik untuk mendapatkan vaksin," kata Frydenberg kepada National Press Club, dikutip AP pada Kamis (8/10).

Frydenberg mengumumkan serangkaian tindakan pengelolaan pandemi yang akan menciptakan rekor defisit 214 miliar dolar Australia pada tahun fiskal saat ini. Berdasarkan asumsi vaksin akan tersedia mendekati akhir 2021 ketimbang Juli, defisit tahunan diperkirakan akan menyusut pada tahun fiskal berikutnya dan seterusnya.

"Kami semua berharap kami akan menemukan vaksin dan kami telah membuat asumsi itu berdasarkan akhir tahun depan, tetapi yang jelas karena ada perkembangan kesehatan dan komunitas global, kami akan terus memperbarui posisi kami," kata Frydenberg, Rabu.

"Ada banyak ketidakpastian dalam pandemi ini," ujarnya menambahkan.

Model perbendaharaan tidak mempertimbangkan vaksin tersedia di Australia awal tahun depan. Vaksin awal dianggap sebagai vaksin yang diluncurkan mulai 1 Juli sehingga memberikan kepastian bagi rumah tangga dan bisnis sambil mempromosikan konsumsi dan investasi.

Skenario terbalik ini juga mengasumsikan siswa internasional akan kembali ke universitas Australia akhir tahun depan karena vaksin tersebut. Ratusan ribu siswa dari luar negeri telah menjadikan sektor universitas Australia salah satu penghasil mata uang asing terbesar di negara ini.

Skenario tersebut akan meningkatkan aktivitas ekonomi Australia sebesar 34 miliar dolar Australia (24 miliar dolar AS) di atas perkiraan saat ini pada kuartal Juni 2022. Pertumbuhan ekonomi akan menjadi 1,5 poin persentase lebih tinggi pada tahun fiskal 2021-22 dari yang diperkirakan 4,75 persen saat ini.

Para peneliti pun tengah berupaya mengembangkan lebih dari 170 vaksin Covid-19 potensial. Sebuah survei yang dilakukan pada Juni terhadap 28 sebagian besar ahli vaksinasi AS dan Kanada yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine menemukan,sebagian besar pesimistis vaksin akan tersedia sebelum pertengahan 2021, meski mengira September atau Oktober dapat dicapai.

Australia telah mengizinkan peluncuran vaksin lebih awal dengan dosis yang diproduksi secara lokal berdasarkan kesepakatan dengan dua perusahaan farmasi. Jika uji coba terbukti berhasil, Universitas Oxford / AstraZeneca dan Universitas Queensland / CSL akan menyediakan lebih dari 84,8 juta dosis vaksin untuk populasi Australia.

Hampir seluruhnya diproduksi di Melbourne, dengan akses awal ke 3,8 juta dosis vaksin Universitas Oxford pada Januari dan Februari 2021. Pemerintah telah berkomitmen untuk menyediakan vaksin apa pun secara gratis bagi 26 juta penduduk Australia.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement