Kamis 08 Oct 2020 16:07 WIB

Kemitraan Kunci Sukses Eksistensi Pabrik Gula

Banyak dampak positif dari kemitraan baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Panen tebu (ilustrasi). Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) , PT PG Rajawali II, sukses melaksanakan program Kemitraan Budidaya Tebu bagi masyarakat desa penyangga.
Foto: Republika/ Wihdan
Panen tebu (ilustrasi). Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) , PT PG Rajawali II, sukses melaksanakan program Kemitraan Budidaya Tebu bagi masyarakat desa penyangga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) , PT PG Rajawali II, sukses melaksanakan program Kemitraan Budidaya Tebu bagi masyarakat desa penyangga di lingkungan areal lahan HGU Unit Pabrik Gula (PG) Jatitujuh.

Keberhasilan tersebut ditandai dengan penyerahan Sisa Hasil Usaha (SHU) kemitraan oleh Direktur Pengembangan dan pengendalian Usaha Febriyanto kepada petani mitra di Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (7/10).

Baca Juga

Direktur Utama PT PG Rajawali II Sagita Hariyadin mengatakan, jumlah SHU yang dibagikan sejumlah total Rp 1,2 miliar. Program kemitraan ini telah dimulai sejak 2018 dan merupakan program kemitraan pertama serta satu-satunya di Indonesia yang dijalankan di lahan HGU. 

Sagita mengatakan, program Kemitraan Budidaya Tebu ini menjadi kunci atas eksistensi pabrik gula dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan lembaga ekonomi desa melalui BUMDes. "Banyak dampak positif yang dihasilkan dari program ini, baik bagi perusahaan maupun bagi masyarakat desa penyangga," kata dia.