Jumat 09 Oct 2020 12:10 WIB

Kalimat Kontroversial Macron Gerakkan Sayap Kanan Anti-Islam

Para Muslimah tidak boleh mengenakan jilbab dalam foto-foto kartu penumpang langganan dan rambut mereka harus diperlihatkan - Anadolu Agency

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menargetkan para Muslim terkait separatis Islam telah menggerakkan kelompok sayap kanan anti-Islam di negara itu.
Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menargetkan para Muslim terkait separatis Islam telah menggerakkan kelompok sayap kanan anti-Islam di negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menargetkan para Muslim terkait "separatis Islam" telah menggerakkan kelompok sayap kanan anti-Islam di negara itu.

Valerie Pecresse, ketua dewan regional Ile-de-France yang juga menaungi ibu kota Paris, menuntut agar para Muslimah tidak boleh mengenakan jilbab dalam foto-foto kartu penumpang langganan dan rambut mereka harus diperlihatkan.

Baca Juga

Dalam suratnya kepada Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin, Pecresse meminta agar penggunaan foto pada kartu langganan dengan jilbab harus dilarang dengan cara apapun.

Pecresse juga mendukung agar paspor, KTP, dan kartu jaminan sosial Prancis harus tanpa hijab untuk melindungi ketertiban umum dan memerangi penipuan, dan dia juga berpendapat bahwa undang-undang harus diberlakukan untuk ini.

Kawasan Ile-de-France saat ini sudah menerapkan pembatasan foto ini pada penumpang langganan.

Pernyataan Macron

Pada konferensi pers pada Jumat 2 Oktober, Macron menyatakan bahwa RUU tentang pemberantasan ide-ide "separatis Islam" akan diajukan ke Dewan Menteri pada 9 Desember mendatang.

"Di Prancis, Islam perlu dibentuk agar menjadi pendukung republik," sebut Macron.

Macron berargumen bahwa "Muslim di Prancis memiliki ideologi yang mendukung ide-ide separatis dan orang-orang ini menganggap hukum mereka sendiri lebih tinggi dari hukum Prancis," ujar dia, sambil menuding bahwa Islam sedang mengalami krisis di seluruh dunia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pernyataan-kontroversial-macron-soal-islam-dukung-gerakan-anti-hijab-di-prancis/2000704
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement