Sabtu 10 Oct 2020 16:40 WIB

Debat Kedua Capres AS Dibatalkan

Debat yang dijadwalkan 15 Oktober batal karena Trump menolak melakukan debat virtual

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Capres pejawat Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.
Foto: AP/Morry Gash/AP Pool
Capres pejawat Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Komisi Debat Presiden Amerika Serikat (AS) membatalkan debat kedua antara pejawat Donald Trump dan capres dari Partai Demokrat Joe Biden yang seharusnya digelar pada 15 Oktober. Keputusan itu diambil setelah Trump menolak melakukan debat virtual.

"Sekarang jelas tidak akan ada debat pada 15 Oktober dan Komisi Debat Presiden akan mengalihkan perhatiannya pada persiapan untuk debat terakhir presiden yang dijadwalkan pada 22 Oktober," kata komisi itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat (9/10) dikutip laman CNN.

Baca Juga

Pada Kamis (8/10), Komisi Debat Presiden AS mengumumkan bahwa debat yang rencananya digelar di Miami pada 15 Oktober, akan dilakukan secara virtual. Hal itu didasarkan pada kekhawatiran penularan Covid-19. Pada 1 Oktober lalu, Trump dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa orang di lingkaran Trump, termasuk istrinya Melania, turut terinfeksi virus tersebut. Gedung Putih pun dipandang sebagai klaster penularan Covid-19. Sejak Jumat pekan lalu, Trump menjalani perawatan di Walter Reed National Military Medical Center.

Dia kembali ke Gedung Putih pada Senin (5/10) petang. Dokter Trump, Sean Conley, mengatakan Trump telah menyelesaikan proses pengobatan Covid-19. Sejak kembali ke Gedung Putih, kondisinya tetap stabil. Dengan demikian, mulai Sabtu (10/10) Trump bisa melanjutkan kembali aktivitas publiknya.

Dalam sebuah memo yang dirilis Gedung Putih pada Kamis (8/10), Conley mengatakan Trump telah memberi respons yang sangat baik terhadap pengobatan tanpa bukti efek samping. "Sejak kembali ke rumah, pemeriksaan fisiknya tetap stabil dan tidak ada indikasi yang menunjukkan perkembangan penyakit," tulis Conley.

Dia mengatakan Sabtu akan menjadi hari ke-10 sejak Trump didiagnosis Covid-19. "Berdasarkan lintasan diagnosis lanjutan yang telah dilakukan tim, saya sepenuhnya mengantisipasi Presiden akan kembali dengan aman ke keterlibatan publik pada saat itu," kata Conley.

Conley tak mengungkapkan apakah Trump sudah benar-benar negatif Covid-19. Gedung Putih pun menolak mengatakan kapan terakhir kali Trump melakukan tes negatif untuk virus corona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement