REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA – Dewan Organisasi Muslim Amerika Serikat (USCMO) mencabut status kerja samanya dengan Emgage. Pencabutan dilakukan setelah terjadi penolakan permintaan untuk mengakhiri hubungan dengan kelompok pro-Israel dan anti-Muslim.
Keputusan ini terjadi sebulan setelah The Electronic Intifada mengungkap hubungan Emgage dengan kelompok lobi Israel. Hal ini lantas memicu perdebatan sengit antara aktivis Muslim Amerika Serikat. Seruan untuk memutuskan hubungan dengan Emgage terus meningkat pascahubungan itu terungkap.
Organisasi Muslim Amerika Serikat sendiri memiliki tujuan untuk memposisikan dirinya sebagai organisasi sipil utama untuk komunitas Muslim Amerika Serikat.
Dewan Organisasi Muslim Amerika Serikat mengumumkan pihaknya menghabiskan waktu satu bulan untuk bekerja menyelidiki masalah ini. Mereka juga mencoba menanganinya bersama pihak di Emgage dengan mengembangkan cara yang positif ke depannya.
"Meskipun ada upaya keras dari semua orang yang terlibat dan beberapa kemajuan, namun kami tidak dapat mencapai kesepakatan. Akibatnya, Emgage tidak lagi menjadi anggota USCMO," kata Dewan dalam keterangannya, dilansir di Electronic Intifada, Sabtu (10/10).
Dewan yang menyatukan lebih dari 30 organisasi ini menegaskan, anggotanya harus secara penuh mempertahankan dukungan persatuan komunitas Muslim untuk tujuan keadilan di Amerika Serikat dan di luar negeri. Termasuk di dalamnya perjuangan kemerdekaan Palestina.
Mereka juga menambahkan, organisasi Muslim tidak bisa menolerir kerja sama dengan organisasi yang merugikan komunitas Muslim. Tak hanya itu, para pemimpin organisasi Muslim juga tidak diizinkan bekerja sama dengan organisasi yang merugikan komunitas Muslim.
“Kami memuji USCMO karena menghapus Emgage dari anggota dewannya. Langkah kritis ini mengirimkan pesan bahwa komunitas Muslim Amerika bersatu dalam menolak organisasi yang bermitra dan bekerja sama dengan organisasi Zionis anti-Palestina dan anti-Muslim," kata perwakilan kampanye Drop Emgage.
Surat terbuka Drop Emgage yang menyerukan organisasi untuk mengakhiri hubungan dengan Emgage, telah ditandatangani lebih dari 200 pemimpin dan aktivis Muslim maupun Palestina selama sebulan terakhir
Seorang pemimpin komunitas Muslim di Florida, Hatem Fariz, menulis selama bertahun-tahun dia dan rekan-rekannya menyaksikan perilaku tidak berprinsip dari Emgage dalam upayanya untuk mendapatkan pengaruh politik. "Taktik Emgage membuatnya menjadi organisasi yang sangat beracun dan tidak ingin diajak bekerja sama oleh siapa pun di lapangan," kata dia.
Fariz lantas memuji keputusan USCMO memutus hubungan dengan Emgage. Ia juga mendesak semua organisasi dan individu yang tertarik untuk memerangi Islamofobia dan berdiri dalam solidaritas hak-hak Palestina untuk melakukan hal yang sama.
Pada bulan September, The Electronic Intifada menerbitkan pengungkapan hubungan dekat antara para pemimpin dan staf Emgage dengan beberapa kelompok lobi utama Israel. Termasuk di dalamnya AIPAC, Anti-Defamation League dan Komite Yahudi Amerika.
Kelompok-kelompok ini berada di garis depan dalam upaya lobi Israel menutup gerakan solidaritas Palestina. Mereka mendukung undang-undang yang menentang kampanye boikot, divestasi dan sanksi (BDS) serta mencemarkan nama aktivis sebagai anti-Semit.
Anggota dewan USCMO dan personel Emgage telah berpartisipasi dalam Muslim Leadership Initiative (MLI), program kepercayaan ke Israel yang dioperasikan oleh Shalom Hartman Institute, sebuah organisasi yang memiliki hubungan dekat dengan militer Israel.
MLI sendiri dibiayai Russell Berrie Foundation, salah satu penyandang dana terbesar Islamofobia di Amerika Serikat, termasuk agitator anti-Muslim terkenal Robert Spencer, Daniel Pipes dan Steven Emerson.
Pekan lalu, The Electronic Intifada juga melaporkan bagaimana Emgage mendukung dan mengumpulkan uang untuk kandidat kongres dengan posisi garis keras pro-Israel dan anti-BDS. Pengungkapan tersebut telah sangat merusak reputasi Emgage menjelang pemilu AS. Zahrotul Oktaviani
Sumber: https://electronicintifada.net/blogs/ali-abunimah/us-muslim-council-drops-emgage-over-zionist-ties
Ikuti Whatsapp Channel Republika