Sabtu 10 Oct 2020 19:31 WIB

Mahasiswa UMS Rancang Robot Bantu Periksa Pasien Covid-19

Robot yang diberi nama Surya MU tersebut dihibahkan pada RS PKU Muhammadiyah.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merancang robot yang dapat membantu memeriksa kondisi umum pasien Covid-19 bernama Surya MU
Foto: UMS
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merancang robot yang dapat membantu memeriksa kondisi umum pasien Covid-19 bernama Surya MU

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merancang robot yang dapat membantu memeriksa kondisi umum pasien Covid-19. Robot yang diberi nama Surya MU tersebut dihibahkan kepada Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo.

Dengan robot tersebut, dokter, atau perawat dapat melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien Covid-19 tanpa perlu kontak langsung.

Robot Surya MU berbentuk seperti lemari kabinet yang memiliki roda. Pada bagian atas terdapat kamera. Kemudian di bawahnya terdapat layar monitor yang diapit dua pengeras suara.

Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, robot tersebut memiliki kelebihan dapat mendeteksi suhu tubuh, detak jantung, dan kadar oksigen pasien.

"Kelebihan robot ini bisa dikendalikan ponsel Android. Dokter atau perawat bisa menggerakkan dari tempat kerja masing-masing. Robot bergerak sendiri mendekati pasien," terang Sofyan Anif di acara peluncuran Surya MU sekaligus penyerahan kepada RS PKU Muhammadiyah Solo, di Gedung Induk Siti Walidah kantor pusat UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (20/10).

Menurutnya, robot tersebut merupakan seri pertama. Masih ada beberapa keterbatasan, antara lain pasien masih harus bergerak dan memencet tombol pada robot. Ke depan, robot tersebut akan disempurnakan sehingga pasien tidak perlu bergerak.

"Saya minta seri selanjutnya ada tangan yang bisa meraba pasien untuk mengetes suhu, tensi dan denyut jantung. Makanya perlu ada pengembangan. Sambil diterapkan di RS PKU nanti RS PKU akan memberi catatan apa yang dibutuhkam dokter yang belum terakomodasi di robot ini," papar Rektor.

Pembuatan robot tersebut memerlukan waktu sekitar satu bulan. Dana yang dibutuhkan mencapai Rp 45 juta.

Rektor menyebut, saat ini produksi Surya MU hanya sebatas skala laboratorium. Meskipun sudah bisa digunakan institusi kesehatan. Ke depan, setelah disempurnakan, UMS akan mencoba bekerja sama dengan industri untuk pengembangan robot Surya MU agar dapat dimanfaatkan secara luas.

Ketua tim robot Surya MU, Feby Nurkalih, mengatakan, robot Surya MU memiliki beberapa komponen seperti, kamera, layar monitor, pengeras suara, sensor thermal, barcode, alat tensi, dan sebagainya.

Cara penggunaannya, robot Surya MU diletakkan di ruang tersendiri, kemudian dikoneksikan dengan internet. Tenaga kesehatan berada di ruang kontrol menggerakkan robot menuju pasien yang duduk di ruang terpisah. Setelah itu, pasien mendapat pengarahan dari dokter melalui layar monitor dan pengeras suara.

"Seri kedua nanti kami akan memaksimalkan segi otomatis. Kalau sekarang pasien banyak bergerak. Nanti robot benar-benar otomatis sehingga pasien tidak banyak bergerak," ucap Feby.

Pembuatan robot seri pertama tersebut melibatkan 25 mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Mereka dibimbing oleh dosen pembimbing Bana Handaya.

Sementara itu, perwakilan dari RS PKU Solo, Muhammad Dai, mengatakan, salah satu problem dunia kesehatan yakni penyakit infeksi. Indonesia sebagai negara tropis mudah sekali terjadi penyebaran infeksi, bakteri atau virus. Salah satu cara mengurangi penyebaran infeksi, bakteri dan virus dengan mengurangi kontak.

"Saya mewakili RS PKU Muhammadiyah menerima dengan baik atas inovasi robot Surya MU. Robot ini salah satu ikhtiar untuk mencegah dan mengurangi risiko kontak dokter dengan pasien yang terinfeksi. Karena saat ini banyak dokter yang terpapat Covid-19," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement