REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis meluncurkan Ciamis Kopi Bis (Cikobis) atau kedai kopi di dalam bus, Senin. Kehadiran Cikobis merupakan program Dinas Pariwisatan Kabupaten Ciamis dan Badan Promos Pariwisata Daerah (BP2D) Kabupaten Ciamis untuk menarik minat wisatawan.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, peluncuran Cikobis pada masa pandemi Covid-19 dilakukan untuk mendorong bangkitnya perekonomian di daerahnya. Sebab, meski pandemi Covid-19 belum dapat diatasi sepenuhnya, pemerintah tidak boleh terpuruk dalam perekonomian.
“Mudah-mudahan inovasi program Cikobis bisa mendobrak minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Ciamis,” kata dia melalui keterangan resmi, Senin (12/10).
Menurut Herdiat, kopi merupakan potensi besar Kabupaten Ciamis yang harus dikenalkan kepada masyarakat luas. Ia menilai, promosi produk itu dapat dilakukan sekaligus dengan pengembangan pariwisata.
Di dalam Cikobis, para penumpang dapat merasakan suasana kafe di dalam bus. Penumpang yang ditujukan untuk wisatawan juga akan diajak menikmati nikmatnya kopi sambil berkeliling kota Ciamis.
Namun, selama pandemi Covid-19, protokol kesehatan selama di dalam bus akan dilakukan secara ketat. “Kita sama-sama menjaga protokol kesehatan, menghilangkan wabah pandemi dan juga ekonomi tetap berjalan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Wasdi Izudin menjelaskan, adanya program Cikobis diharapkan dapat membantu membangun perekonomian di tengah krisis pandemi Covid-19. Selain itu, program itu juga akan dapat mendorong pemberdayaan UKM-UKM yang ada di Ciamis.“Dengan program Cikobis, kita berharap ada gairah dalam perkembangan pariwisata yang potensinya cukup banyak," kata dia.
Wasdi menyebutkan, Cikobis memiliki enam rute yang akan dilewati. Rute itu adalah city tour ALBAiK, Kawali, Panjalu, Karangkamulyan, Cihaurbeuti, dan Sumber Jaya Trans. Setiap penumpang yang ingin menikmati menenggak kopi dalam bus itu hanya dikebakan biaya sekira Rp 50-75 ribu rupiah per orangnya.