Rabu 14 Oct 2020 14:33 WIB

AS Kecewa Setelah Rusia, China, Kuba Masuk Dewan HAM PBB

Donald Trump sebelumnya menarik AS dari Dewan HAM PBB

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo
Foto: AP/Charly Triballeau/Pool AFP
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Amerika Serikat (AS) menyatakan ekspresi kekecewaan mendalam atas terpilihya Rusia, China, dan Kuba sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (13/10) waktu setempat. Majelis Umum PBB mengadakan pemilihan untuk 15 kursi di Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang beranggotakan 47 negara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, bahwa pada 2018 Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari badan tersebut karena bias anti-Israel dan aturan untuk membiarkan pelaku pelanggaran hak memenangkan kursi di Dewan. AS telah berulang kali mendesak anggota PBB segera bertindak untuk mereformasi badan PBB tersebut.

Baca Juga

"Sayangnya, seruan itu tidak dihiraukan, dan hari ini Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang menjijikkan, termasuk China, Rusia, dan Kuba," kata Pompeo dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (114/10).

Ketiga negara tersebut memenangkan kursi atas keberatan dari kritikus yang menantang catatan hak asasi di negara mereka. Sementara Venezuela terpilih pada 2019.

"Pemilihan ini hanya semakin memvalidasi keputusan AS untuk menarik dan menggunakan tempat dan peluang lain untuk melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia universal," kata Menlu Pompeo.

Pompeo mengatakan, AS yang menghukum pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang, Myanmar, Iran, dan di tempat lain. "Komitmen kami dijabarkan dengan jelas dalam Deklarasi PBB, dan dalam catatan tindakan kami. Amerika Serikat adalah kekuatan untuk kebaikan di dunia, dan akan selalu demikian," ujarnya.

Kuba dan Rusia bersaing untuk memperebutkan tempat di Dewan Ham PBB setelah tanpa penantang yang cukup di kelompok regional yang dibentuk oleh PBB. Sementara, China menghadapi persaingan yang ketat di kawasan Asia-Pasifik di mana enam negara bersaing untuk mendapatkan lima tempat. China mengamankan tempat terakhir dari lima tempat karena Arab Saudi gagal melewati ambang batas suara yang dibutuhkan. Rusia, China, Kuba, dan 12 negara lainnya terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB usai mendapatkan minimal 97 suara.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 juga memilih Pantai Gading, Gabon, Malawi, Kuba, Bolivia, Uzbekistan, Prancis dan Inggris untuk menjadi dewan 47 anggota. Senegal, Nepal, Pakistan, Ukraina, dan Meksiko terpilih kembali untuk masa jabatan tiga tahun kedua.  Anggota dewan tidak dapat melayani lebih dari dua periode berturut-turut.

 

"Kegagalan Arab Saudi untuk memenangkan kursi di Dewan Hak Asasi Manusia adalah pengingat yang disambut baik akan perlunya lebih banyak persaingan dalam pemilihan umum PBB. Seandainya ada calon tambahan, China, Kuba, dan Rusia mungkin juga kalah," kata direktur Human Rights Watch PBB Louis Charbonneau.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement