REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat seorang sopir di DPRD Cianjur positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap kedua. Sopir tersebut menjalani isolasi di vila khusus di Kecamatan Pacet.
Sedangkan delapan orang yang sempat kontak langsung dengan sopir itu menjalani isolasi mandiri termasuk Kepala Sekretariat DPRD Cianjur. Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal mengatakan sopir yang dinyatakan positif tersebut diduga terpapar dari luar lingkungan kantor.
Dia mengatakan sopir tersebut bukan terpapar dari anggota dewan yang lebih dulu menjalani isolasi di vila khusus di Kecamatan Pacet karena positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar kota. "Setelah dilakukan penelusuran ada delapan orang yang sempat berkontak langsung dengan pasien tersebut, termasuk Kepala Sekretariat DPRD Cianjur. Delapan orang di lingkungan kantor dewan langsung menjalani isolasi rumah selama 14 hari," katanya, Rabu (14/10).
Ia menjelaskan ditemukannya pasien positif tersebut, setelah ia kembali melakukan tes usap terhadap pegawai di lingkungan Kantor DPRD Cianjur. Dari hasil tes usap kedua tersebut, ditemukan satu orang pegawai yang bertugas sebagai sopir positif Covid-19.
Sopir tersebut langsung dikirim ke vila khusus di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet karena tidak disertai gejala atau keluhan lain. "Saat ini sopir tersebut sudah menjalani isolasi di vila khusus, harapan kami kondisinya terus membaik dan akan dilakukan kembali tes usap," katanya.
Sedangkan terkait kondisi Anggota DPRD Cianjur yang lebih dulu menjalani isolasi di vila yang sama, saat ini kondisinya terus membaik. Ia masih menunggu hasil tes usap ketiga yang sudah dikirim ke Labkesda Jabar.
"Untuk kondisi D anggota dewan, terus membaik. Kami sudah melakukan tes usap ketiga untuk mengetahui perkembangannya dan saat ini masih menunggu hasil dari Labkesda Bandung," katanya.