REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan tentang satu kaum yang senang berperang dan menguasai dunia. Dalam hadits itu Rasul bahkan menjelaskan detail tentang ciri-ciri kaum tersebut. Berikut redaksi haditsnya:
فَإِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ جَاءَ بَنُو قَنْطُورَاءَ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْأَعْيُنِ حَتَّى يَنْزِلُوا عَلَى شَطِّ النَّهْرِ فَيَتَفَرَّقُ أَهْلُهَا ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَالْبَرِّيَّةِ وَهَلَكُوا وَفِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ لِأَنْفُسِهِمْ وَكَفَرُوا وَفِرْقَةٌ يَجْعَلُونَ ذَرَارِيَّهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَهُمْ وَهُمْ الشُّهَدَاءُ
“Di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yang bernama Qanthura, wajah mereka lebar dan matanya sipit, hingga kaum itu sampai ke daerah tepian sungai lalu para penduduknya pecah menjadi tiga kelompok; satu kelompok pergi mengikuti ekor sapi dan binatang ternak (pergi ke tempat yang jauh dengan membawa binatang ternak mereka untuk bercocok tanam) hingga mereka hancur. Satu kelompok mengambil untuk keamanan mereka (mengajukan atau menerima jaminan keamanan dari bani Qanthura) hingga akhirnya menjadi kafir. Dan satu kelompok melindungi anak dan istri mereka dan berperang melawan musuh (Bani Qanthura) hingga mereka mati sebagai syuhada.” (HR. Abu Dawud).
Bani qanthura itulah namanya. Menurut cendikiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen dari berbagai literatur sejarah kemudian menyatakan bahwa kaum yang dimaksud hadits itu adalah bangsa Mongol. Sebab menurut Gulen ada dua malapetaka besar yang menimpa dunia Islam dalam perjalanan sejarah. Petaka pertama terjadi di Andalusia yang dilakukan oleh Raja Ferdinand dan menjadi contoh kekejaman Barat yang telah membantai dan membakar kekayaan intelektual kaum Muslim.
"Petaka kedua yakni serangan pasukan Mongol yang merajalela hingga ke kawasan Anatolia, Suriah, dan Mesir. Pada saat itu, semua lambang peradaban dan tamadun di negeri-negeri Muslim dihancurkan sebelum mereka membantai umat Islam," kata Gulen dikutip dalam bukunya berjudul Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.
Apa yang disampaikan oleh Rasulullah itu sekaligus menjadi bukti nubuat Rasulullah.