REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN--Adanya pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap pendapatan UMKM. Hal itu dikarenakan minimnya daya beli masyarakat dan tuntutan untuk terus memenuhi kebutuhan keluarga menjadi polemik pelaku usaha kecil. Banyak pelaku usaha kecil yang tidak berjualan dan bahkan ada yang gulung tikar.
Hal ini juga dirasakan oleh Fithri Naila, perempuan yang menggeluti usaha jajanan lumpia Semarang ini sementara tidak jualan karena ketiadaan modal usaha. Ditambah bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru, perempuan muallaf ini terpaksa menggunakan penghasilannya untuk keperluan sekolah sang anak. "Ya, sebagian besar modal jualan saya gunakan untuk daftar sekolah anak," katanya Rabu (30/9).
Berbekal saran dari komunitas Muallaf Center Indonesia, Fithri mengajukan bantuan modal usaha dan bersedia menjadi mitra di desa binaan Sungai Andai Banjarmasin. Untungnya, saat ini Rumah Zakat sedang fokus untuk membantu lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang terdampak pandemi Covid-19.
Fithri mendapatkan bantuan modal usaha untuk bisa kembali berjualan ditengah pandemi ini. "Alhamdulillah saya bersyukur sekali dengan adanya bantuan modal usaha ini. Insya Allah saya akan kembali berjualan," ucapnya.
Saat ini Rumah Zakat terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak ekonominya karena pandemi Covid-19 salah satunya melalui program Senyum Mandiri. Yakni pemberdayaan ekonomi di desa Berdaya maupun desa Binaan.