REPUBLIKA.CO.ID, BREBES--Masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 6 bulan ini berdampak pada banyak sektor dan salah satu yang sangat terasa dampaknya adalah sektor ekonomi. Dampak ekonomi inilah yang dirasakan oleh para pedagang dimana kebanyakan dari mereka mengeluhkan dagangan sepi dibandingkan sebelum masa pandemi.
Seperti yang dialami oleh Kuswati (39) salah satu warga Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Masa pandemi sangat berpengaruh terhadap keuangan keluarga. Suami yang menjadi tumpuan keluarga selama ini dengan berjualan es buah keliling harus berhenti berjualan, karena sekolah-sekolah tempat ia berjualan libur sampai waktu yang belum ditentukan. Namun, Kondisi tersebut tidak membuat Kuswati menyerah.
Bermodalkan keterampilan membuat keterampilan tas anyam yang ia dapatkan dari pelatihan Rumah Zakat, Kuswati memberanikan diri membuat tas anyam berbahan talikur untuk dijual. Ternyata hasil karya tasnya laku ketika ditawarkan kepada kerabat. Dari situlah ibu dua anak ini bersemangat untuk berjualan tas talikur untuk menyambung pendapatan keluarga. Dari hasil tas anyam itulah, Kuswati mampu membantu suami untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari keluarga mereka. Meski dalam kondisi himpitan ekonomi, Kuswati tak hentinya melakukan kebaikan. Aktivitas sehari-hari mengajar anak-anak TPQ dan mengajar ibu-ibu ngaji membuatnya lebih bersemangat karena ada hal yang lebih penting dari mencari materi, yaitu melakukan kebaikan.