Sabtu 17 Oct 2020 16:26 WIB

Wagub DKI Minta Pengembang Mulai Membangun di Kawasan Kumuh

Wagub DKI Jakarta meminta pengembang mulai membangun di kawasan kumuh Jakarta.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Shabrina Zakaria
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berharap pengembangan perumahan mulai membangun hunian vertikal di berbagai kawasan kumuh di Ibu Kota. Tujuannya untuk memberikan hunian layak kepada masyarakat setempat dan sekaligus memperbanyak ruang terbuka hijau.

Menurut pria yang akrab disapa Ariza itu, permasalahan minimnya penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan disebabkan mahalnya harga lahan di Jakarta. Walhasil, masih banyak hunian kumuh tersebar di Ibu Kota. Oleh karenanya, ia berharap pengembang mulai membangun di kawasan kumuh.

Baca Juga

"Di Jakarta ini memang tidak ada pilihan selain kita membangun ke atas (vertikal) karena lahannya sedikit. Kami berharap para pengembang ke depan selain membangun di lahan kosong, harapan kami bisa membangun di daerah yang kumuh dan padat," kata Ariza ketika menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) I DPD Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) DKI Jakarta di Hotel Pullman, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10).

Ariza pun mendorong pengembang membangun hunian layak tersebut di lahan aset Pemprov DKI Jakarta atau tanah negara yang belum dioptimalkan pemanfaatannya. Ia akan menginstruksikan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) beserta SKPD terkait untuk memikirkan skemanya.

"Apakah direlokasi sementara, dibeli atau dikerjasamakan dengan pemilik lahan yang umumnya padat tersebut, untuk kemudian dibangun rusun ke atas agar itu lebih sehat. Supaya juga menambah ruang terbuka hijau, dan fasos/fasumnya bertambah," ujar Ariza.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement