REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Italia telah menyetujui paket stimulus baru tahun anggaran 2021 untuk mendorong pemulihan ekonomi dari resesi yang diakibatkan krisis kesehatan pandemi Covid-19. Kebijakan ini disampaikan dalam pernyataan resmi pemerintah pada Ahad (18/10), setelah rapat kabinet sampai larut malam.
Koalisi yang berkuasa, dipimpin Gerakan Bintang Lima (M5S) antikemapanan dan partai kiri PD, menyetujui versi awal dari paket stimulus, menurut sumber pemerintah. Tapi, ia tidak menyebutkan rincian akhir dari paket kebijakan tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Ahad, pemerintah termasuk akan menyiapkan dana 4 miliar euro atau sekitar 4,7 miliar dolar AS untuk mengompensasi perusahaan yang paling parah terdampak kebijakan lockdown virus corona. Langkah-langkah lain ditujukan untuk mendukung sistem pendidikan dan kesehatan.
Anggaran itu juga memperpanjang skema pemberhentian sementara bagi perusahaan yang merumahkan pekerjanya. Pemerintah turut menawarkan keringanan pajak untuk mendukung lapangan pekerjaan di bagian selatan negara miskin.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berencana mengumumkan beberapa langkah baru pada Ahad untuk menahan peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa tahun terakhir.
Italia diketahui menjadi salah satu negara Eropa yang paling parah terkena pandemi Covid-19. Italia memperkirakan kontraksi ekonomi sembilan persen pada 2020 dan defisit anggaran setara dengan 10,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Paket stimulus yang ekspansif diharapkan dapat menjaga defisit Italia tahun depan menjadi tujuh persen dari PDB. Target ini naik dari proyeksi semula pada April, 5,7 persen, yang menggambarkan pengeluaran tambahan. Italia memperkirakan ekonominya dapat tumbuh enam persen pada 2021.
Berbagai langkah ekspansif telah disiapkan untuk tahun depan dengan total anggaran 40 miliar euro. Termasuk di antaranya, pinjaman murah dan hibah dari Dana Pemulihan Uni Eropa, kata Gualtieri kepada anggota parlemen bulan ini.