REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Satgas Covid-19 Kota Bekasi mengeklaim, saat ini, antrean spesimen tes polymerase chain reaction (PCR) di wilayahnya sudah cukup terkendali. Jika sebelumnya spesimen swab yang menunggu hasil bisa mencapai ribuan, kali ini sudah terurai menjadi 100 spesimen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, menuturkan, saat ini antrean spesimen yang menunggu hasil di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) tersisa 100 spesimen.
“Saat ini masih ada sedikit antrean, tapi tidak lagi seperti kemarin, sekarang di labkesda kita cuma tersisa 100, mudah-mudahan semuanya baik-baik saja,” kata Dezy beberapa waktu lalu.
Adapun alat PCR yang digunakan oleh Pemkot Bekasi, saat ini ada di empat lokasi. Di antaranya di Rumah Sakit tipe D Bantar Gebang dan Jatisampurna, Labkesda dan RSUD Chasbullah Abdulmadjid. Daya tampung masing-masing alat minimal 200 spesimen.
Rencananya, akan ada dua alat PCR tambahan lagi di Lab Container, serta RSUD tipe D Pondokgede. Untuk Lab Container, akan ditempatkan di depan Stadion Patriot Candrabhaga. Jika semua alat sudah siap beroperasi, Dezy mengatakan, Kota Bekasi dapat melakukan pemeriksaan per hari di atas 1.200 spesimen.
“Insya Allah Kota Bekasi akan melaksanakan pemeriksaan per harinya di atas 1.200 per hari,” ujar dia.
Dezy menyebut, antrean spesimen yang masih menumpuk di empat laboratorium itu disebabkan oleh proses administrasi. Sebab, jumlah spesimen yang diperiksa banyak.
“Kalau pun numpuk, sekarang numpuk itu adalah dalam proses administrasinya saja, karena pemeriksaannya banyak, pemeriksaannya sudah selesai, tapi proses administrasi, pengenalisisan hasil, hanya itu saja,” tuturnya.
Dia menerangkan, per harinya, jumlah spesimen swab yang ada di Stadion Patriot Candrabhaga bisa mencapai 179 kit. Angka ini belum termasuk 42 Puskesmas serta rumah sakit miliki pemkot yang menyediakan tes swab.
“Ya rata-rata, di GOR saja bisa 179 PCR. Itu baru GOR ya, belum lagi puskesmas kita yang ada 42. Kita sehari bisa 400 sampai 600 PCR. Kita juga belum berbicara di rumah sakit di Kota Bekasi,” ujarnya.