Selasa 20 Oct 2020 16:49 WIB

Lima Penambang Emas di Kalimantan Utara Ditemukan Tewas

Evakuasi berjalan aman.

Tambang emas ilegal (ilustrasi).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Tambang emas ilegal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN - Lima penambang emas ditemukan tewas di tambang ilegal blok Nipah-Nipah Desa Sekatak Buji Kecamatan Sekatak, Bulungan, Kalimantan Utara. "Tiga korban ditemukan pada Senin malam (19/10) kemudian dibawa ke Puskesmas Sekatak, kondisi meninggal dunia akibat longsoran tanah di dalam lobang di lokasi Nipah-Nipah Desa Sekatak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Utara, AKBP Budi Rachmat melalui pesan singkat yang diterima di Tarakan, Selasa (20/10).

Adapun tiga korban yang dibawa ke Puskesmas Sekatak yakni Arfa, kelahiran Palopo 21 Maret 1997 dengan alamat RT 06 Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian, Ichsan kelahiran Palopo 11 Desember 1990 beralamat di Dusun Beringin RT001/RW003 Desa Bunga Didi, Kecamatan Tana Lili, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Lalu, Muhamad Fuad kelahiran Palopo 28 Oktober 1995 beralamat di Dusun Banyu Sari RT001/RW002 Desa Banyu Urip,Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, pada hari Selasa (20/10) sekitar pukul 01.00 Wita juga telah dievakuasi dari dalam lobang tambang dua orang korban tewas dan langsung dibawa ke Puskesmas Sekatak yakniYusuf Acco Tappi kelahiran Toraja 16 Januari 1996, beralamat di Dusun Link Balele, Desa Mentirotuku, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Suryadi kelahiran Palopo 29 Januari 1990 beralamat di Dusun Makowong, Desa Patila RT.001, Kecamatan Tana Lili, KabupatenLuwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Kelima orang korban telah di visum di Puskesmas Sekatak.Pihak keluarga akan memulangkan jenasah ke kampung halaman masing-masing di Provinsi Sulawesi Selatan. "Evakuasi korban dari dalam lubang berjalan aman," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement