Selasa 20 Oct 2020 14:36 WIB

Petugas Siaga Cegah Anarko di Flyover Mampang

Petugas keamanan bersiaga sejak pukul 07.00 WIB di Flyover Mampang.

Aparat kepolisian melakukan persiapan untuk pengamanan aksi demonstari di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10). Sebanyak 1.200 personel gabungan dari aparat kepolisian dan anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar BEM SI terkait penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja sekaligus peringatan satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin di kawasan Istana Negara. Sejumlah titik dijaga ketat mencegah kelompok Anarko, seperti di Flyover Mampang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Aparat kepolisian melakukan persiapan untuk pengamanan aksi demonstari di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10). Sebanyak 1.200 personel gabungan dari aparat kepolisian dan anggota TNI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar BEM SI terkait penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja sekaligus peringatan satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin di kawasan Istana Negara. Sejumlah titik dijaga ketat mencegah kelompok Anarko, seperti di Flyover Mampang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 83 petugas keamanan gabungan dikerahkan untuk memperketat pengamanan di perempatan lampu merah Kuningan (flyover Kuningan Mampang) Jaksel. Petugas mencegah kelompok Anarko mengikuti aksi unjuk rasa di Istana Merdeka.

"Siaga personel ini dalam rangka pengamanan rute massa pengunjuk rasa yang akan ke Istana dan dalam rangka penyekatan massa yang bukan mahasiswa," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo, Selasa (20/10).

Baca Juga

Sujarwo menyebutkan petugas pengamanan telah disiagakan sejak pukul 07.00 WIB, dimulai dengan apel siaga di perempatan lampu merah Kuningan di bawah flyover diikuti pasukan pengamanan dari Polres dan Kodim 0504/Jakarta Selatan. Petugas melaksanakan tugas melancarkan mobilitas massa yang murni pengunjuk rasa. Melakukan penyekat massa yang diduga kelompok Anarko.

"Bila ada pelajar langsung kita amankan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Yang lebih diwaspadai kelompok Anarko," ujar Sujarwo.

Seperti diketahui perempatan Kuningan Mampang menjadi jalur perlintasan dari wilayah Jakarta Selatan menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono menyebutkan pihaknya telah mengantisipasi pelibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa kali ini. Polisi  berkoordinasi dengan pihak sekolah melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan.

Polrestro Jakarta Selatan telah sepakat dengan pihak sekolah akan memberikan tugas dan mengabsen para siswa secara berkala mulai pagi, siang dan sore harinya. "Pencegahan juga dibantu para orangtua masing-masing supaya mengawasi pelajar tetap di rumah masing-masing mengerjakan tugas yang diberikan sekolah," kata Budi.

Budi juga menegaskan, pihaknya tidak segan-segan untuk menindak apabila ada yang berbuat anarkis dalam aksi unjuk rasa. Dan menaruh perhatian serius mencegah kelompok anarko terlibat aksi massa.

"Kami juga tidak segan-segan untuk mengambil tindakan kepolisian apabila ada yang berbuat anarkis ataupun tindakan-tindakan lain yang muaranya menimbulkan kerusuhan sehingga menimbulkan kerusakan fasilitas-fasilitas umum," kata Budi.

Pada demonstrasi yang berakhir ricuh, Polisi menemukan keterlibatan kelompok Anarko yang mencoba memancing keributan saat massa aksi berunjuk rassa. Hingga siang ini pukul 13.00 WIB, situasi di kawasan lampu merah Kuningan Mampang masih kondusif, petugas belum menemukan adanya pergerakkan massa menuju Istana Merdeka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement