Selasa 20 Oct 2020 17:51 WIB

Karyawan Resto di Padang Wajib Tes PCR

Resto yang karyawannya sudah tes PCR akan diberi sertifikat.

Berdasarkan aturan baru seluruh karyawan rumah makan dan kafe di Kota Padang wajib mengikuti tes swab PCR.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Berdasarkan aturan baru seluruh karyawan rumah makan dan kafe di Kota Padang wajib mengikuti tes swab PCR.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menginstruksikan seluruh karyawan rumah makan dan kafe di Kota Padang wajib mengikuti tes swab PCR. Tujuannya untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah itu.

Mengutip Instruksi Gubernur Nomor 360/223/Covid-19-SBR/X-2020 tertanggal 20 Oktober 2020 di Padang, Selasa (20/10), tes itu harus dilakukan paling lambat 3 November 2020. Tes swab PCR itu difasilitasi oleh pemerintah provinsi setempat melalui Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand.

Baca Juga

Rumah makan dan kafe yang pengelola dan karyawannya telah mengikuti tes swab PCR akan diberikan sertifikat. Sementara untuk tempat usaha yang tidak mematuhi instruksi itu akan ditutup atau disanksi berdasarkan Perda Nomor 6 tahun 2020.

Selain itu, Gubernur juga menginstruksikan agar Wali Kota Padang untuk memperketat pengawasan dan penegakan Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di seluruh rumah makan, restoran, kafe dan usaha sejenis.

Kepala Satpol PP Sumbar Dedi Diantolani mengatakan pihaknya telah mendapatkan perintah untuk melakukan penertiban terhadap rumah makan, restoran dan kafe yang tidak melaksanakan instruksi itu. "Kita siap menegakkan Perda ini," katanya.

Sementara itu Juru Bicara Covid-19 Sumbar, Jasman, mengatakan data Covid-19 Sumbar Selasa 20/10) masih dalam proses rekapitulasi namun hingga Senin (19/10) total 11.200 orang warga Sumbar terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu 6.034 orang telah dinyatakan sembuh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement