REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warganya untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan kota. Risma menyadari adanya aksi demonstrasi yang digelar di Kota Pahlawan pada 20-24 Oktober 2020. Aksi tersebut, kata Risma, diikuti massa dari berbagai daerah di Jawa Timur. Risma tidak ingin aksi yang digelar dibarengi tindakan perusakan, yang bisa menimbulkan kekacauan di Surabaya.
"Maka sebagai warga Surabaya harus ikut mengamankan. Mari bapak ibu kita jaga kota kita bersama-sama. Minimal bapak ibu sekalian menjaga kampungnya masing-masing,” kata Risma di Surabaya, Selasa (20/10).
Apalagi, lanjut Risma, biaya yang digunakan untuk membangun Surabaya adalah uang dari pajak masyarakat. Ketika Kota Pahlawan dirusak fasilitasnya, kata dia, biaya perbaikannya juga dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Oleh karena itu, lanjut Risma, sudah seharusnya masyarakat turut serta menjaga semua fasilitas publik yang ada. Hal ini berkaca pada pengalaman aksi demonstrasi sebelumnya yang menimbulkan banyak kerusakan fasilitas umum.
“Bayangkan, saat kemarin itu beberapa unit kamera CCTV rusak, bola-bola (pedestrian) dan fasilitas publik lainnya juga rusak termasuk tempat sampah. Maka dari kerusakan itu, uang panjenengan (anda) yang akan kita pakai. Kerusakan itu pula yang menyebabkan kesulitan,” ujarnya.
Risma juga meminta para orang tua menjaga anak-anaknya dari pengaruh tidak benar. Pasalnya, Risma mendapati banyak anak-anak di bawah umur yang terlibat aksi unjuk rasa pada 8 Oktober 2020. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang terlibat pengrusakan yang kemudian diamankan kepolisian.
“Kalau ada anak bermasalah dengan hukum lalu bagaimana? Ada juga yang menceritakan bahwa mereka (anak-anak) diberikan minuman keras. Tega sekali itu,” kata Risma.
Kapolda Jatim Irjen Pol. Fadil Imran menyebut, Surabaya merupakan kota yang strategis untuk Jatim. Selain itu, kota pahlawan ini juga episentrum roda ekonomi. Oleh karena itu, ia meminta kedamaian dan kesejahteraan bisa tetap terjaga. “Monggo bapak ibu mari kita jaga kampung ini,” kata Fadil Imran.