REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren telah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan panjang bangsa Indonesia memperjuangan kemerdekaan. Melalui lembaga non formal inilah, lahir banyak tokoh-tokoh besar yang pada setiap masanya menjadi motor penggerak untuk kemaslahatan bangsa.
Karena itu menurut Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Adian Husaini masa depan pendidikan Indonesia sejatinya adalah pendidikan pesantren yang merupakan amanah para ulama dan tokoh perjuangan kemerdekaan.
"Jadi pesantren itu lembaga perjuangan. Masa depan pendidikan kita ini pesantren. Kalau kita mau bertahan di era distribusi maka lembaga pendidikan kita sekarang ini tolong ubah menjadi pesantren," kata Adian Husaini dalam pidato perdana sebagai Ketua Umum DDII dengan tema Menyongsong Kejayaan Pendidikan Kita pada Rabu (21/10).
Menurutnya pesantren sebagai pendidikan yang merupakan sistem dan model pendidikan Rasulullah menjadi pilihan terbaik. Sebab menurutnya pesantren menanamkan adab dan akhlak yang baik sebelum siswa atau santri memiliki ilmu yang tinggi. Di pesantren, jelas Adian terdapat keteladanan dari guru kepada santrinya, penanaman adab dan akhlak, pendalaman materi pembelajaran dalam agama, penanaman ruh dakwah, dan menanamkan jiwa kemandirian. Selain itu menurut Adian keberadaan pesantren pun sesuai dengan tujuan pendidikan dalam konstitusi.
"Saya yakin betul pesantren itu model pendidikan terbaik yang abadi, jadi tujuan penting pendidikan nasional kita itu yang penting meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia, baru mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.