REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- AC Milan akan kembali beraksi pada laga tengah pekan. Kali ini, tim berjuluk i Rossoneri bakal menjajal kekuatan tuan rumah Glasgow Celtic pada laga perdana fase Grup H Liga Europa 2020/2021.
Jelang laga di Stadion Celtic Park, Jumat (23/10) pelatih Stefano Pioli menegaskan timnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bersaing di kompetisi level kedua Benua Biru. Dirinya juga menepis anggapan jika Liga Europa bukanlah fokus utama Diavolo.
"Kami bekerja keras untuk kembali ke Eropa dan sekarang kami ingin tetap di sana. Liga Europa adalah kompetisi yang penting, jadi kami ingin memulai dengan kuat," tegas Pioli kepada Milan TV dikutip Tribalfootball, Kamis (22/10).
Meski menjabat sebagai tim tamu Milan, sejatinya jelas lebih difavoritkan ketimbang Celtic. Sebab, dalam 20 laga terakhir pasca penangguhan pandemi virus Covid-19, i Rossoneri belum pernah terkalahkan.
Tim pemilik 18 titel Scudetto itu bahkan sukses menduduki takhta klasemen Serie A Liga Italia setelah akhir pekan kemarin menggasak Inter Milan dengan skor 2-1.
"Wajar jika ada ekspektasi tinggi di sekitar kami, dan itu memang benar, karena kami mengenakan jersey bergengsi dari klub yang terbiasa menang," sambung eks juru taktik Fiorentinan.
Berangkat dengan segudang modal positif tentu membuat Alessio Romagnoli dan kolega merasa percaya diri. Apalagi, kembalinya penyerang Zlatan Ibrahimovic usai menjalani isolasi karena Covid-19 sangat membantu tim yang bermarkas di Milanello itu.
Pioli pun menjelaskan, tekanan dan harapan yang datang merupakan suatu kehormatan bagi timnya. Pasalnya, mereka telah melakukan perjalanan yang memuaskan serta membangkitkan kembali semangat para penggemar.
"Kami memiliki kualitas untuk membawa pulang poin dan semakin kami mengorbankan diri kami untuk tim, semakin besar kemungkinan kami akan mendapatkan hasil."
Rossoneri telah lama hilang dari persaingan dengan klub-klub top Eropa di ajang turnamen kelas wahid, merujuk pada Liga Champions. Tekad mereka sejatinya adalah kembali ke kompetisi Kuping Lebar.
Sementara, dalam dua musim ke belakang, i Diavolo hanya berkecimpung di Liga Europa, dengan penampilan yang kurang memuaskan.
Pada 2018/2019 mereka sebatas berlaga di fase grup usai gagal melaju ke babak gugur karena finis di peringkat ketiga.Kini dengan ambisi dan tekad yang besar klub milik Elliot Management Investment tersebut menargetkan untuk melangkah lebih jauh di ajang Liga Europa.