REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Praptono mengatakan guru masing mengalami kendala dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh.
"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemendikbud, sebanyak 60 persen guru mengalami permasalahan dalam pembelajaran yang melibatkan TIK," ujar Praptono dalam webinar di Jakarta, Kamis (22/10).
Kendala yang dihadapi mulai dari kompetensi guru menggunakan perangkat TIK hingga ketersediaan jaringan internet.
Kemendikbud, lanjut dia, telah berupaya mencari solusi mengatasi kendala yang ditemui selama penerapan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19.
Bantuan yang diberikan mulai dari bimbingan teknis pada guru, kuota internet, menyiapkan bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, hingga bantuan infrastruktur di sekolah.
Dia menjelaskan dari intervensi Kemendikbud, terlihat ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
Dirjen Guru dan Kepedidikan Kemendikbud Iwan Syahril, mengatakan hampir tujuh bulan Indonesia dilanda krisis pembelajaran akibat pandemi.
"Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi seluruh negara. Kita harus melakukan adaptasi dengan kondisi ini," kata Iwan yang mengungkap kondisi serupa pernah terjadi pada perang dunia kedua.
Iwan menambahkan meski proses pembelajaran dilakukan di tengah keterbatasan, namun ada hal yang menggembirakan.
"Banyak guru yang terus mencari solusi pembelajaran, termasuk guru yang berada di pelosok," tambah Iwan.
Dalam kesempatan itu, Iwan meminta para guru juga terlibat dalam perubahan perilaku siswa yakni dengan menyisipkan pesan 3M sebelum memulai pembelajaran, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan.