Jumat 23 Oct 2020 22:37 WIB

Hingga Kuartal III, Pendapatan Huawei Capai 671 Miliar Yuan

Pendapatan Huawei hingga kuartal III meningkat 9,9 persen dibandingkan 2019

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Huawei (Ilustrasi).Huawei mengumumkan kinerja bisnis hingga kuartal III 2020. Selama periode itu, Huawei menghasilkan pendapatan sebesar 671,3 miliar yuan China, jumlah itu meningkat 9,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Foto: EPA
Huawei (Ilustrasi).Huawei mengumumkan kinerja bisnis hingga kuartal III 2020. Selama periode itu, Huawei menghasilkan pendapatan sebesar 671,3 miliar yuan China, jumlah itu meningkat 9,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Huawei mengumumkan kinerja bisnis hingga kuartal III 2020. Selama periode itu, Huawei menghasilkan pendapatan sebesar 671,3 miliar yuan China, jumlah itu meningkat 9,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Sementara, margin laba bersih perseroan pada periode ini sebesar 8,0 persen. Sepanjang tiga kuartal pertama pada 2020, hasil bisnis Huawei dianggap memenuhi harapan.

"Saat dunia bergulat dengan COVID-19, rantai pasokan global Huawei berada di bawah tekanan kuat dan produksi serta operasinya menghadapi tantangan signifikan. Perusahaan terus melakukan yang terbaik demi mencari solusi, bertahan dan maju, serta memenuhi kewajibannya kepada pelanggan dan pemasok," kata Huawei dilansir dari keterangan resminya, Jumat (23/10).

Ke depan, Huawei akan memanfaatkan kekuatannya dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti Artificial Inteligence (AI), cloud, 5G, dan komputasi. Ini guna memberikan solusi berbasis skenario, mengembangkan aplikasi industri, dan melepaskan nilai jaringan 5G bersama mitranya. 

Sasarannya yakni membantu perusahaan mengembangkan bisnis mereka dan membantu pemerintah meningkatkan industri dalam negeri. Sekaligus memberi manfaat kepada konstituen dan meningkatkan tata kelola secara keseluruhan.

Huawei menilai, TIK telah menjadi landasan masyarakat modern dan pendorong utama di balik pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan. Huawei percaya, perkembangan yang cepat dan sehat dalam industri TIK akan bergantung pada kolaborasi terbuka dan rasa saling percaya di seluruh industri global.

Maka Huawei akan terus bekerja sama dengan mitra globalnya dan menggunakan teknologi TIK yang inovatif. Hal itu demi menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan di tengah situasi kompleks yang sedang dihadapi. Perusahaan akan terus berkontribusi dan merespons pandemi, pertumbuhan ekonomi, serta kemajuan sosial.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement