REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Tulungagung menginisiasi pembentukkan Komite Dakwah Khusus. Menurut KH Hadi Mahfudz, Ketua Umum MUI Kabupaten Tulungagung, tugas utama dakwah adalah amar makruf, nahi munkar.
Gus Hadi, sapaan akrabnya, dalam pelantikan pengurus KDK MUI Kabupaten Tulungagung Rabu, (21/10) memberi nasehat pada para pengurus bahwa KDK itu ada dua kata kunci yaitu dakwah dan khusus. Para pengurus harus jalankan dakwah baik bilhal atau bilmal. Pelaksanaan dakwah harus ikhlas dan istiqomah. Dakwah Khusus maksudnya adalah dakwah untuk problematika terkait dengan komunisme, radikalisme dan kemungkaran lainnya.
Bupati Kabupaten Tulungagung yang diwalkan Sekda, Sukaji memberi pengarahan. Disebutkan, Bupati Kabupaten Tulungagung menyampaikan bahwa KDK ini akan membantu pemerintah dalam mendampingi kaum muslimin. Tantangan kita radikalisme perlu jadi perhatian KDK agar kaum muslimin menjadi Islam romatal lil alamin.
Sedangkan Ketua Umum KDK MUI Provinsi Jawa Timur merinci tugas utama KDK paling tidak adalah membersamai masyarakat dalam menguatkan keimanan. Mengokohkan sinergi ormas Islam, pesantren dan lembaga dalam upaya menjawab problematika kaum muslimin baik internal maupun eksternal.
Menjalankan pembinaan kaum muslimin yang mualaf agar dapat beriman dan bertaqwa. Syarat utama jadi pengurus KDK adalah pengabdian tulus, kerja berjama'ah, ulet telaten dan welas asih.
Sementara itu ketua KDK MUI Kabupaten Tulungagung, KH Efendi telah mengagendakan bakti KDK untuk kaum muslimin di antaranya pada bulan November 2020 akan melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memberikan sembako. Pada bulan Desember 2020 akan membuat Diklat Da'i Milineal.