Ahad 25 Oct 2020 20:30 WIB

21 Titik di Bandung Alami Banjir dan Genangan

Sebuah rumah bahkan terendam hingga ke atap.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
ilustrasi banjir
Foto: pexels
ilustrasi banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah rumah di RW 03 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung terendam banjir hingga mencapai atap rumah, Ahad (25/10). Banjir disebabkan hujan deras yang terjadi pada sore hari serta meluapnya aliran air di selokan dan kondisi rumah yang lebih rendah dari sungai.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dadang Iriana mengatakan, petugas telah melakukan penyedotan terhadap banjir yang menenggelamkan satu rumah. Menurutnya saat ini banjir di wilayah tersebut sudah dalam keadaan surut.

Baca Juga

"Sekarang mah sudah surut, dilakukan penyedotan," ujarnya saat dihubungi, Ahad (25/10). Ia mengatakan, penyebab banjir diperkirakan karena curah hujan yang tinggi serta saluran air yang kecil. "Saya pernah mengecek langsung dan koordinasi dengan ketua RW, tokoh masyarakat diakui bahwa ini curah hujan," katanya.

Terkait kondisi aliran sungai atau saluran yang lebih tinggi dari rumah, menurutnya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Dadang menambahkan, hujan deras yang terjadi menyebabkan banjir dan genangan terjadi di 21 titik di Kota Bandung salah satunya di Sukaraja.

Ia mengatakan, banjir terjadi di Jalan Cibaduyut tepatnya di terowongan tol. Selanjutnya banjir di Astana Anyar dan Kelurahan Cigondewah Kaler. Menurutnya, ketinggian banjir bervariasi dari 30 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Kepala Seksi Tanggap Darurat Bencana Diskae PB, Roby Darwan mengatakan pihaknya baru menerima laporan banjir terjadi di Jalan Pagarsih, Jalan Mengger, Jalan Sukaraja dan longsor di Hegarmanah. Menurutnya, banjir terjadi sekitar pukul 17.20 WIB lebih.

Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap titik-titik yang terdampak banjir. Menurutnya petugas masih melakukan upaya pendataan dan mendorong agar banjir surut dan beberapa sudah dalam kondisi surut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement