REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Pemerintah terus mengupayakan penyaluran bantuan untuk para korban banjir di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf usai mengunjungi posko darurat di wilayah Kecamatan Rejoso pada hari ini.
Menurut dia, Kementerian Sosial (Kemensos) menggelontorkan bantuan logistik senilai hampir Rp 900 juta untuk korban banjir di Pasuruan. Penyaluran ini adalah tahap awal selama masa kedaruratan di sana.
"Untuk wilayah Kecamatan Rejoso dan sekitar yang terdampak, Kemensos memberikan bantuan senilai Rp 900 juta untuk logistik bagi korban banjir," ujar sosok yang akrab disapa Gus Ipul itu di Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (8/12/2024).
Dalam kunjungan ini, Mensos menjelaskan bahwa masa kedaruratan di wilayah rawan banjir di Pasuruan berlangsung selama satu bulan. Ini terhitung sejak hari Jumat (6/12/2024) lalu.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menyatakan masa kedaruratan selama satu bulan. Semoga sebelum itu warga bisa kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Gus Ipul mengapresiasi pihak-pihak yang terjun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir. Sebagian mereka juga memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak.
Ia melihat, anak-anak yang terdampak bencana bisa bergembira bersama serta mendapatkan kesempatan untuk belajar di posko pengungsian.
Berdasar data yang disampaikan Mensos, terdapat sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang berada di posko pengungsian di Kecamatan Rejoso. Keseluruhan pengungsi yang berada di sana merupakan warga Desa Jarangan.
Mensos menekankan bahwa pihaknya juga akan memonitor bencana banjir tersebut hingga memasuki masa setelah bencana. Ia memastikan, nantinya Kemensos membantu warga membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat terdampak banjir jika sudah memasuki masa rehabilitasi.
"Kita akan lakukan asesmen terhadap warga yang rumahnya terdampak, baik yang kerusakannya parah maupun menengah, akan kami beri bantuan untuk membangun kembali infrastrukturnya," terang Syaifullah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan menjelaskan saat ini hanya tinggal satu desa di wilayah Kecamatan Rejoso yang masih tergenang banjir setinggi 50 sentimeter, yakni Desa Jarangan yang menjadi titik kunjungan Mensos tersebut.
Sebelumnya, BPBD menyampaikan bahwa ada enam kecamatan yang terdampak banjir, yakni di Kecamatan Rejoso, Kecamatan Winongan, Kecamatan Grati, Kecamatan Beji, Kecamatan Gondang Wetan, dan Kecamatan Kraton.