Selasa 27 Oct 2020 19:53 WIB

BPBD Cianjur Minta Warga Bantaran Sungai Bersiap Mengungsi

Warga bantaran diminta siap mengungsi jika melihat air sungai meninggi akibat hujan.

Ilustrasi sungai meluap.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Ilustrasi sungai meluap.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai ekstra waspada dan siap mengungsi jika melihat air sungai semakin tinggi akibat hujan dengan intensitas tinggi atau lebih dari dua jam.

"Sejak dua pekan terakhir, curah hujan sangat tinggi melanda sebagian besar wilayah rawan bencana Cianjur, untuk mengantispasi hal yang tidak diinginkan, melalui relawan tangguh bencana di setiap wilayah, kami imbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk segera mengungsi jika hujan turun lebat dan lama," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Selasa (27/10).

Ia menjelaskan, fenomena alam La Nina yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, membuat sejumlah wilayah rawan bencana terendam banjir dan tanah longsor seperti yang terjadi di beberapa kecamatan di selatan Cianjur, salah satunya Kecamatan Sindangbarang, di mana air setinggi 75 centimeter merendam 400 rumah warga di satu desa.

Selama satu bulan terakhir, tutur dia, pihaknya mencatat lima kejadian bencana alam banjir dan longsor yang sebagian bear melanda kecamatan di wilayah selatan seperti Cjati, Leles, Sindangbarang dan dua kali kejadian di Kecamatan Agrabinta.

"Tidak ada korban jiwa dalam lima kejadian tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah dan 500 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Tidak hanya perkampungan kami juga mencatat, belasan titik longsor yang terjai selama satu bulan terakhir," katanya.

Untuk longsor yang menutup landasan jalan desa hingga jalan kabupaten, yang terjadi di tiga kecamatan, saat ini sudah normal dilalui kendaraan dari kedua arah. Namun, untuk antisipasi terjadi longsor susulan seiring tingginya curah hujan menjelang puncak La Nina, pihaknya tetap mengimbau penguna jalan untuk ekstra waspada saat melintas.

"Kami juga siagakan Retana untuk melakukan pengawasan dan pemantauan sebagai upaya penanganan cepat ketika terjadi bencana. Relawan diminta untuk segera melapor, jika melihat tanda alam akan terjadi bencana dan segera melakukan evakuasi warga ke tempat aman," katanya.

Ia menambahkan, saat ini, ratusan petugas dan ribuan relawan disiagakan di seluruh wilayah Cianjur karena masuk dalam zona merah bencana dan sebagai upaya penanganan cepat saat terjadi puncak La Nina khsususnya di pesisir selatan Cianjur, termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiagakan alat berat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement