REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Frank Lampard merasa ada perlakuan dan tekanan yang berbeda dibanding pelatih-pelatih The Big Six lainnya. Penilaian dan tekanan terhadap Lampard ini tidak terlepas dari status pelatih berusia 42 tahun itu sebagai satu-satunya pelatih asal Inggris yang membesut salah satu tim enam besar.
Terlebih, Lampard dianggap belum memiliki banyak pengalaman di dunia kepelatihan. Baru satu musim menjabat sebagai pelatih Derby County, Lampard sudah dipercaya menggantikan Maurizio Sarri sebagai arsitek the Blues pada awal musim lalu. Pada musim debutnya menukangi Chelsea, Lampard membawa tim asal London Barat itu finis di peringkat keempat Liga Primer Inggris dan tampil di partai puncak Piala FA.
Selain itu, keberhasilan membawa Chelsea tampil di Liga Champions ini membuat Lampard menjadi pelatih pertama asal Inggris, setelah Sir Bobby Robson, yang mampu berkiprah di kompetisi antarklub terelite Eropa dua musim beruntun. Kendati begitu, torehan prestasi ini sepertinya memberikan tekanan berbeda buat Lampard. Eks gelandang Chelsea dan Manchester City itu pun diharapkan bisa membawa The Blues tampil maksimal. Lampard pun merasakan tekanan dan ekspektasi tersebut.
"Saya rasa, ada tekanan itu. Saat saya menerima tawaran ini, banyak orang juga meragukan kemampuan saya. Opini itu bisa dibentuk dari mana saja, apalagi dengan status saya sebagai pelatih muda asal Inggris yang baru menukangi Derby County," tutur Lampard seperti dikutip Mirror, Rabu (28/10).
Lampard berharap, orang mulai berhenti menilainya hanya dari latar belakang asal-usulnya. Setiap pelatih, tutur Lampard, berhak mendapatkan penilaian yang sama, terlepas darimana dia berasal. "Tidak peduli dari mana Anda berasal, seharusnya pelatih bisa dinilai dengan cara yang sama. Saya cukup bangga dengan keberhasilan membawa tim ini finis di empat besar musim lalu. Mungkin, kami bisa lebih baik dengan berbagai alasan, tapi saya bangga dengan capaian itu," ujar Lampard.
Eks kapten Chelsea itu juga tidak mau ambil pusing dan terpengaruh opini ataupun penilaian orang terhadap kemampuan dirinya. Tekanan dan ekpektasi yang dialamatkan kepadanya, tutur Lampard, hanya akan membuatnya merasa terbebani melakoni kiprahnya sebagai pelatih The Blues. "Jadi, saya hanya melakukan tugasnya sebaik dan semaksimal mungkin, yang saya bisa. Saya harap, opini itu terbentuk dari apa yang saya capai. Saya senang bisa menerima pekerjaan ini dan bangga menukangi tim ini," kata Lampard.