Jumat 30 Oct 2020 14:09 WIB

Gratiskan Tol Masuk Skema Atasi Kemacetan Arus Balik

Polda Metro Jaya siapkan sejumlah skema atasi kemacetan di jalan tol.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020). PT Jasa Marga mencatat peningkatan lalu lintas tol Jakarta-Cikampek hingga 51,6 persen dibandingkan arus lalulintas normal atau mencapai 73.201 kendaraan meninggalkan Jakarta.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020). PT Jasa Marga mencatat peningkatan lalu lintas tol Jakarta-Cikampek hingga 51,6 persen dibandingkan arus lalulintas normal atau mencapai 73.201 kendaraan meninggalkan Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo memprediksi puncak arus balik libur panjang terjadi pada hari tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020. Untuk antisipasi kemacetan panjang pihaknya menyiapkan beberapa skema, mulai dari contraflow hingga tol gratis.

Ditlantas Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan pengelola jalan tol mengantisipasi lalu lintas libur panjang Maulid Nabi. "Kami akan berjaga tentu akan berkoordinasi dengan Polda Jabar untuk memantau apakah sudah ada peningkatan jumlah arus yang masuk di gerbang tol Cikampek utama dan tol Kalihurip Utama," ujar Sambodo kepada wartawan, Jumat (30/10).

Baca Juga

Sejumlah skema yang disiapkan untuk mencegah terjadinya kemacetan, di antaranya dengan menerapkan contraflow. Namun jika skema contraflow masih dirasa kurang, pihaknya juga akan melaksanakan sistem oneway. Termasuk meminta kepada pengelola jalan tol untuk menambahkan trider.

Namun, sambung Sambodo, jika tetap terjadi kemacetan sampai dengan 1 kilometer, polisi meminta agar tidak ada pembayaran tol. Tujuannya untuk mengurai kemacetan secara signifikan. Sehingga masyarakat yang menggunakan jalan tol tidak terjebak kemacetan panjang.