Jumat 30 Oct 2020 16:29 WIB

Primajasa Berangkatkan 8.698 Penumpang dari Terminal Bekasi

Perusahaan otobus mengurangi kapasitas sesuai ketentuan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Fuji Pratiwi
Para penumpang bus memakai masker wajah (ilustrasi). Sebanyak 8.698 orang bertolak dari Terminal Induk Kota Bekasi menggunakan perusahaan otobus (PO) Primajasa hingga 29 Oktober 2020.
Foto: AP/Andy Wong
Para penumpang bus memakai masker wajah (ilustrasi). Sebanyak 8.698 orang bertolak dari Terminal Induk Kota Bekasi menggunakan perusahaan otobus (PO) Primajasa hingga 29 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 8.698 orang bertolak dari Terminal Induk Kota Bekasi menggunakan perusahaan otobus (PO) Primajasa hingga 29 Oktober 2020. 

Pengurus PO Primajasa Terminal Bekasi, Mulyadi menuturkan, jumlah penumpang pada Rabu 28 Oktober 2020, hasil rekapitulasi sebanyak 5.228 orang. Sedangkan untuk 29 Oktober 2020 jumlah penumpangnya sebanyak 3.470 orang.

Baca Juga

"Untuk Primajasa di Terminal Bekasi dari 28 Oktober ada peningkatan 70 persen. Pada 29 Oktober 45 persen dari Bekasi," kata Mulyadi, Jumat (30/10).

Adapun, untuk protokol kesehatan, kata Mulyadi, pihaknya mematuhi dengan hanya menjual 50 persen kapasitas penumpang saja. Primajasa mengerahkan armada bantuan apabila jumlah kapasitas sudah melebih batas yang ditentukan.

Pihak Primajasa, kata Mulyadi, pelayanan hanya di terminal, tapi juga di gerbang tol Bekasi Timur dan Cikopo. "Jadi kita setiap waktu terus berkomunikasi dengan kepengurusan di Cikopo maupun di GT Bekasi Timur. Msalkan ada lonjakan penumpang, kita memberi tahu awak bus agar penumpangnya dikurangi," kata dia.

Hingga saat ini, ada 225 armada bus yang dioperasikan selama tiga hari libur panjang. Adapun, rute yang paling banyak dituju di antaranya Tasik, Garut, Singaparna, Ciledug, Sindang Laut, maupun Cikijing.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement