REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir dan tanah longsor di wilayah administrasi Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memaksa sebanyak 2.107 warga mengungsi. Dari keseluruhan warga yang mengungsi, sebanyak 995 warga mengungsi di SD Madureja dan 1.112 warga di sekolah dasar lainnya dan rumah panggung Sidobunder.
"Bencana yang terjadi sejak Senin (26/10) tercatat telah berdampak pada 13 kecamatan di Kabupaten Kebumen," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (31/10).
Ia menyebutkan wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Prembun, Kecamatan Alian, Kecamatan Kebumen, Kecamaatan Karanganyar, Kecamatan Kemit, Kecamatan Puring dan Kecamatan Sempor. Kemudian Kecamatan Padureso, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Karanggayam dan Kecamatan Rowokele.
Hingga sejauh ini, ia mengatakan, bencana tersebut telah mengakibatkan kerugian materil meliputi lima unit rumah rusak berat, 10 unit rumah rusak sedang, 52 unit rumah rusak ringan, dua sarana pendididikan, 36 titik jalan, tiga unit jembatan, tiga unit tanggul terdampak. "Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir dan longsor tersebut, BPBD Kabupaten Kebumen terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Muspika, TNI/POLRI dan Relawan," ujarnya.