Sabtu 31 Oct 2020 12:57 WIB

Wisatawan Membeludak, Sulit Jaga Jarak

Meski pakai masker, pengunjung sulit menjaga jarak karena ramainya wisatawa

Sejumlah wisatawan berkunjung ke kawasan Malioboro di Yogyakarta, Jumat (30/10/2020). Pada libur nasional dan cuti bersama pekan ini, wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati kawasan Malioboro sejak Kamis (29/10).
Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Sejumlah wisatawan berkunjung ke kawasan Malioboro di Yogyakarta, Jumat (30/10/2020). Pada libur nasional dan cuti bersama pekan ini, wisatawan dari berbagai daerah mulai memadati kawasan Malioboro sejak Kamis (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Objek wisata di berbagai daerah ramai dikunjungi wisatawan pada libur panjang pekan ini. Sejumlah pemerintah daerah melaporkan tingkat okupansi hotel telah terisi 50 persen, bahkan ada yang mencapai 95 persen.

Di Kota Yogyakarta, kepadatan wisatawan mulai terlihat di kawasan Malioboro, Taman Sari, dan destinasi wisata lainnya. Meski menggunakan masker, pengunjung tampak sulit menjaga jarak karena sakingramainya wisatawan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi me ngakui ada peningkatan jumlah wisatawan dan kepadatan di berbagai tempat wisata. Heroe menga takan, okupansi hotel di Kota Yogyakarta mencapai 95 persen dari kapasitas yang disediakan, terutama hotel yang ada di sekitar kawasan wisata.

"Wisatawan banyak yang berlibur ke Yogya. Kawasan Malioboro, Taman Sari, dan destinasi wisata lainnya, termasuk kuliner dan sebagainya, dilaporkan memang penuh," kata Heroe, Jumat (30/10).

Untuk mencegah risiko penularan Covid-19, Heroe memastikan Pemkot Yogyakarta melakukan pengawasan secara ketat terkait penerapan dan pelaksanaan protokol kesehatan. Sanksi pun di berlakukan bagi wisatawan, pelaku usaha, ataupun warga Kota Yogyakarta yang tidak menjalankan protokol kesehatan. : Harapan kami, semua protokol kesehatan tetap dijalankan. Dan, saya yakin, semua punya komitmen untuk menjalankan itu," ujar dia.

Ia juga memerintahkan pengelola destinasi wisata untuk mengatur kepadatan pengunjung. Caranya dengan membatasi kapasitas kunjungan sebesar 50 persen atau dilakukan pembatasan seperti di Malioboro. Di Malioboro, kata dia, diberlakukan sistem pemindaian kode QR dan zonasi.

Ada lima zona di kawasan Malioboro. Per zona hanya dapat diisi paling banyak 500 pengunjung dalam satu waktu.

Menurut dia, semua wisatawan paham mengenai adanya pembatasan di objek wisata. Hanya saja, ketika ada pembatasan kapasitas di dalam area destinasi, biasanya ada penumpukan dalam antreannya. "Yaitu, pengunjung yang ada di luar yang belum masuk, maka saya minta juga membuat aturan tentang tata cara mengelola antrean," kata dia.

Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, kapasitas hotel dan resto yang disediakan pada masa libur panjang sebesar 70 persen. Pihaknya menargetkan okupansi sebesar 80 persen dari kapasitas yang disediakan selama liburan panjang.

Angka reservasi wisatawan yang sudah masuk di seluruh hotel anggota PHRI DIY sejak 27 Oktober rata-rata berkisar 60 persen. "Targetnya reservasi itu bisa meningkat menjadi 80 persen sampai libur cuti bersama ini habis 1 November," ujar Deddy.

Pada masa pandemi ini, hotel di bawah naungan PHRI DIY yang beroperasi hanya 142 hotel. Sementara, total ada 400 lebih hotel yang ada di bawah naungan PHRI DIY.

photo
Wisatawan yang berasal dari Kota Bandung dan berbagai daerah lainnya memadati destinasi wisata Kebun Binatang Bandung selama liburan panjang sejak Rabu (28/10) kemarin hingga saat ini. Meski ramai, jumlah kunjungan wisatawan masih rendah dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi covid-19 terjadi. - (dok. Istimewa)

Destinasi wisata di wilayah Jawa Barat juga semakin ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu objek wisata yang ramai pengunjung adalah wisata Kebun Binatang Bandung. Meski ramai, jumlah kunjungan wisatawan dinilai masih rendah dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi covid-19 terjadi.

Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii, mengatakan, wisatawan yang berkunjung pada Rabu (28/10) sekira 900 orang dan pada Kamis (29/10) mencapai 1.100 orang. Sementara, pada kemarin siang, jumlah pengunjung mencapai 800 orang.

"Rabu-Jumat audah sampai 3.000 pengunjung, target lima hari libur 6.000 pengunjung," ujarnya saat dihubungi, Jumat (30/10).

Menurut Sulhan, jumlah tersebut relatif lebih rendah dibanding kan saat kondisi normal. Ia mengatakan, pada kondisi sebelum terjadi pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan pada hari libur panjang dapat mencapai 4.000-6.000 per hari. Para wisata wan berasal dari berbagai daerah, seperti Kota Bandung, Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, dan daerah lainnya.

Ia menambahkan, masa pandemi Covid-19 dan pembatasan kunjungan maksimal 30 persen membuat kunjungan masih belum dapat mencapai angka saat kondisi normal. Ia pun mengatakan, protokol kesehatan tetap dilaksanakan selama aktivitas Kebun Binatang Bandung berlang sung.

Salah seorang pengunjung asal Bandung, Tri, mengaku aktivitas wisatawan di Kebun Binatang Bandung ramai, tetapi tidak terlalu sesak. Menurut dia, penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, dilakukan di destinasi wisata. "Ramai, tapi gak crowded, masih bisa social distancing," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengeklaim bergerak cepat mencegah penyebaran Covid-19 dalam libur panjang.Pengetesan Covid-19 pun dilakukan di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk Jabar.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar saat menghadiri rapat koordinasi antisipasi dampak libur panjang terhadap kenaikan kasus Covid-19 bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/10/20).

Pemeriksaan tes masif pun kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode rapid test. "Apabila ada yang reaktif, akan berlanjut dengan swab test," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, pemeriksaan Covid-19 amat krusial untuk menekan potensi lonjakan kasus. Ia tidak ingin libur dan cuti bersama menjadi medium penularan virus korona.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah provinsi intensif mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan. Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat menyangkut protokol kesehatan dan isolasi terpusat.

"Saya mohon para kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M," kata Luhut. (silvy dian setiawan/m fauzi ridwan/arie lukirhardianti ed:satria kartika yudha)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement