REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari terakhir pelaksanaan Seminar Entrepreneur yang diadakan oleh kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) yang dimulai sejak (12/10) bertajuk ‘Set Up Your Mind to be a Young Entrepreneur’ menghadirkan Owner Kafana Muslim Store, Faif Yusuf.
Kegiatan yang dilakukan secara daring pada Kamis, (22/10) pukul 12.30 – 15.30 WIB ini bertujuan untuk membangun mindset mahasiswa agar mampu berpikir untuk menjadi seorang wirausaha muda.
Fuad Nur Hasan selaku kepala Bagian BSI Entrepreneur Center (BEC) memberikan sambutan serta menjelaskan program kerja yang ada di BEC, mulai dari pendataan hingga bimbing mahasiswa dengan ide usahanya.
“Ketika kita ingin menjalankan sebuah bisnis, yang membatasi adalah diri kita sendiri. Modal tidak selalu berupa uang, melainkan kemauan yang kuat, ide atau kreativitas serta skill teknis dan manajerial,” tutur Faif.
Ia menjelaskan, untuk memulai sebuah usaha langkah pertamanya: yakni membuka usahamu, menjadi bos untuk diri sendiri, pikirkan kebebasan waktu dan berekspresi yang diraih, serta memiliki potensi pendapatan tak terbatas.
“Dan semua itu diawali dari mindset. Kita harus mampu open minded dengan apa yang ingin dicapai. Dimulai dari berpikir positif pada keputusan yang diambil sebagai pengusaha,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ada tips yang ia sampaikan dalam seminar entrepreneur ini, yakni memastikan dulu adanya kebutuhan pasar. “Cari tau masalah customer apa yang ingin diatasi, siapa customer yang memiliki masalah tersebut, solusi apa yang ditawarkan dari produk kita, seberapa besar pasar yang ingin dimasuki, dan pilih industri dan kategori yang memiliki potensi berkembang,” jelasnya.
“Tips selanjutnya, berpikirlah bahwa modal tidak selalu uang. Modal juga dapat berupa kemauan yang kuat, ide atau kreativitas, serta kemampuan teknis dan manajerial,” imbuhnya.
Tidak lupa juga ia mengingatkan untuk fokus pada revenue dan cash flow usaha serta mengatakan untuk membangun team work karena usaha bukan pekerjaan perorangan.
“Selain harus membangun team work, kita juga harus mampu memperluas jaringan atau relasi. Manfaatnya untuk dikenal di kalangan usaha sejenis, eksis dimata para pemilik modal, dekat dengan pihak yang berpotensi membantu pemasaran produk kita dan dekat dengan jaringan supplier,” tandasnya.
Dalam usaha pun, Faif membeberkan bahwa seseorang harus tetap fleksibel serta harus mampu berpikir besar, memulainya dari hal kecil dan tidak lupa untuk memulainya dari sekarang.
Dibbpenghujung kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengajukan pertanyaan, di antaranya Farhan yang menanyakan cara pelaku usaha beradaptasi di masa new normal.
“Dalam situasi ini, adaptasi digital jadi lebih cepat. Ini akan menjadi peluang munculnya bisnis-bisnis baru dan harus pandai berimprovisasi,” kata Faif menjawab pertantaan Farhan.