REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Seorang guru sekolah dasar di Brussel, Belgia, diskors karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Hal itu terjadi saat guru terkait tengah mendiskusikan peristiwa pemenggalan seorang guru di Paris, Prancis.
Juru bicara wali kota distrik Brussel Molenbeek, Catherine Moureaux mengungkapkan, terdapat dua atau tiga orang tua yang mengajukan keluhan dan komplain perbuatan guru tersebut. "Keputusan kami secara unik didasarkan pada fakta bahwa ini adalah gambar yang tidak senonoh. Jika itu bukan (gambar) nabi, kami akan melakukan hal yang sama," ujar Moureaux pada Sabtu (31/10), dikutip laman Sputnik.
Dia menekankan bahwa skorsing terhadap guru terkait bukanlah hukuman. Langkah itu diambil dengan tujuan menjaga ketertiban di kelas pada masa mendatang. Moureaux mengatakan guru dapat menghadapi tindakan administratif setelah prosedur disiplin.
Keputusan untuk menskors guru di Molenbeek telah memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian mendukung dan mengapresiasi langkah tersebut. Tak sedikit pula yang mengkritik karena tindakan tersebut dianggap bertentangan dengan asas kebebasan berbicara. Pemerintah dinilai telah melakukan sensor.
Molenbeek memiliki komunitas Muslim yang substansial. Beberapa tahun lalu, media lokal melaporkan bahwa 51 organisasi non-pemerintah yang diamati di distrik tersebut mungkin memiliki kaitan dengan radikalisme dan terorisme.
Pasca-serangan teroris Paris November 2015, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon berjanji untuk "membersihkan Molenbeek". Distrik itu dipastikan menjadi rumah Salah Abdelsalam, salah satu tersangka utama dalam tragedi Paris yang menewaskan 130 orang.