REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, meluncurkan destinasi wisata minat khusus arung jeram. Hal ini sebagai upaya pemerintah setempat memanfaatkan potensi untuk kemajuan daerah itu.
Kabupaten Bengkayang memiliki kekayaan alam baik pantai, bukit, maupun riam yang dapat dikembangkan untuk tujuan wisata. "Satu di antaranya arung jeram di Riam Panggar ini," ujar Pj Bupati Bengkayang, Yohanes Budiman, saat dihubungi di Bengkayang, Ahad (1/11).
Yohanes menyebutkan wisata alam memiliki peminat yang cukup tinggi dibandingkan dengan wisata dalam gedung. Untuk itu, apabila dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak positif.
Menurut Yohanes, membangun rekonstruksi wisata desa membutuhkan sumbangsih masyarakat desa. "Membangunnya gampang, yang menjadi masalah adalah mampukah kita mengelola dan memelihara tempat wisata agar tetap semakin ramai dan asri," kata dia.
Mengenai BUMDes yang mengelola potensi desa, kata dia, jika dikelola dengan baik maka akan sangat bermanfaat bagi pembangunan desa. BUMDes merupakan upaya pemerintah supaya usaha kemandirian bagi masyarakat desa.
"Saya berharap dengan telah diluncurkannya destinasi arung jeram jangan hanya sebagai cerita tetapi harus tetap dipelihara dan dijaga kelestariannya hingga di kemudian hari," ujar Yohanes.
Arum jeram yang dikelola Bumdes terletak di Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang. Dalam peluncuran, selain dihadiri Pjs Bupati Bengkayang juga dihadiri Kadissporapar Kalbar Windi Priastuti, Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, dan Wakil Ketua Dewan DPRD kabupaten Bengkayang. Ada pula Kadis Porapar Kabupaten Bengkayang, Camat Sanggau Ledo, Kapolsek, Banbinsa, Kepala Desa Pisak, para pecinta arum jeram, serta para tamu lain.
Kades Pisak, Rantau, mengatakan bahwa BUMDes Niut Raya yang mengelola destinasi tersebut terbentuk pada 2018 atas inisiatif kepala desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh adat. Keberadaan BUMDes ini diharapkan menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi Desa dengan berbasis ekonomi lokal desa dengan segala kebutuhan fasilitas dan infrastruktur desa.
"Berawal dari terisolirnya Desa Pisak sampai menjadi sebuah motivasi, bagaimana sebuah desa berinovasi untuk bergerak menuju sebuah kemandirian desa yang bertumpu pada potensi-potensi yang bisa menjadi pendapatan asli desa( PADes)," kata dia.
Adapun visi dan misi dari BUMDes Niut Raya adalah menjadi lembaga usaha desa yang sehat, berkembang, dan terpercaya yang berdaya saing guna mewujudkan kemandirian desa di segala bidang. Misi dari BUMDes adalah melakukan peningkatan ekonomi masyarakat dengan berbasis potensi asli desa. "Dengan memiliki daya saing kita dapat mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera," ujarnya.