Senin 02 Nov 2020 17:37 WIB

Hujan Lebat, 6.379 KK Kabupaten Pasuruan Terdampak Banjir

BMKG memberikan peringatan dini cuaca buruk khususnya di wilayah Jawa Timur. 

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Relawan mambawa makanan untuk di bagikan kepada korban banjir yang menggenangi kawasan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Relawan mambawa makanan untuk di bagikan kepada korban banjir yang menggenangi kawasan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 6.379 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur terdampak banjir akibat hujan lebat yang terjadi pada Ahad (1/11), pukul 21.00 WIB. Korban yang mengungsi di rumah kerabat masih dalam pendataan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan.

"Terdapat dua kecamatan terdampak yakni Kecamatan Beji tepatnya di Desa Kedungringin, Desa Kedung Boto dan Desa Cangkring Malang serta Kecamatan Gempol tepatnya di Desa Gempol dan Desa Legok dengan rata-rata genangan air berkisar antara 20 sampai 120 sentimeter (cm)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (2/11).

Sesuai dengan informasi yang dihimpun oleh Pusdalops BNPB, dia melanjutkan, kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Kini, dia menyebutkan kondisi mutakhir di lokasi pada Selasa (2/11) pukul 11.30 WIB meski cuaca masih mendung, namun banjir berangsur surut di beberapa titik dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10 – 70 cm. 

Dia menambahkan, TRC BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan upaya dengan kaji cepat dan berkoordinasi terhadap instansi terkait bersama dengan tim gabungan untuk melakukan evakuasi korban. Selain itu, bersama intansi terkait juga telah mendistribusikan bantuan logistik kepada korban yang terdampak dari peristiwa banjir tersebut.

"Melalui kajian InaRISK BNPB wilayah Kabupaten Pasuruan memang memiliki kajian bahaya sedang hingga tinggi untuk bencana banjir dengan luas bahaya lebih dari 32 ribu hektare," katanya.

Sedangkan melalui kajian risikonya, ia menyebutkan, sebanyak 597 ribu jiwa yang tersebar di 21 kecamatan terpapar bencana banjir di wilayah administrasi Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Sementara itu, dia mengutip, prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui website bmkg.go.id, BMKG memberikan peringatan dini cuaca buruk khususnya di wilayah Jawa Timur. Prakiraan cuaca untuk hari Senin (2/11), BMKG mengimbau agar waspada terhadap hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Trenggalek Kabupaten Malang dan Lumajang. 

Sementara siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar Kota Blitar, Kabupaten Kediri Kota Kediri, Kabupaten Malang Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Bondowoso.

Selanjutnya pada Selasa (3/11), BMKG juga memberikan peringatan dini waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Lumajang. Sementara siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Jember.

"Dengan adanya peringatan dini tersebut, masyarakat diharapkan agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana seperti banjir, angin kencang dan bencana hidrometeorologi lainnya," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement