Selasa 03 Nov 2020 06:52 WIB

Ciri-Ciri Meninggal yang Husnul Khatimah (1)

Ada beberapa ciri-ciri meninggal yang husnul khatimah.

Ciri-Ciri Meninggal yang Khusnul Khatimah (1), Foto ilustrasi: Sahabat Nabi yang meninggal karena wabah penyakit (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Ciri-Ciri Meninggal yang Khusnul Khatimah (1), Foto ilustrasi: Sahabat Nabi yang meninggal karena wabah penyakit (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Majdi Muhammad Asy-Syahawi dalam bukunya yang berjudul Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah menuliskan, Nabi Muhammad menerangkan dengan jelas ciri-ciri orang yang meninggal dunia dalam kondisi baik (husnul khatimah). Setiap orang yang pada saat kematiannya memiliki salah satu dari ciri-ciri itu berarti dia mendapat kabar gembira.

Adapun ciri-ciri itu di antaranya:

Mengucap syahadat sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir

Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Siapa ucapan terakhirnya adalah 'La ilaha illallah, niscaya masuk surga." (HR Abu Daud)

Meninggal dunia dengan dahi berkeringat

Ciri ini diisyaratkan oleh hdits riwayat Buraidah ibn Khasib Ra, bahwa sewaktu berada di Khurasan, dia menjenguk seorang saudaranya yang sakit. Ternyata, dia mendapati saudaranya itu sedang menjelang kematian dengan dahi bersimbah keringat. Dia pun berkata, "Allahu Akbar!" Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Orang Mukmin meninggal dunia dengan dahi berkeringat." (HR Ahmad)

Meninggal dunia pada malam Jumat atau hari Jumat

Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah , "Setiap Muslim yang meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat pastilah dilindungi oleh Allah dari cobaan pertanyaan di alam kubur." (HR Ahmad)

Mati syahid di medan perang

Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Orang yang mati syahid memperoleh enam keistimewaan di sisi Allah, Yaitu:

1. Diampuni ketika tetesan darah pertamanya jatuh dan langsung melihat surga tempat tinggalnya seketika itu, dia dilindungi dari siksa kubur, dia aman dari ketakutan yang paling besar, dikenakan padanya pakaian keimanan, dia dinikahkan dengan bidadari, dan dia diizinkan untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya." (HR Ahmad)

Kematian syahid ini diharapkan bisa diraih pula oleh orang yang memohonkannya dari lubuk hati yang paling dalam, kendati sulit baginya untuk memperoleh kematian syahid itu di medan perang. Sebab Rasulullah SAW bersabda: "Siapa memohon kematian syahid dengan jujur, niscaya Allah menyampaikannya ke derajat orang-orang yang mati syahid, meskipun dia meninggal dunia di atas ranjangnya." (HR Muslim)

Meninggal dunia dalam perjuangan di jalan Allah

Ciri ini diisyaratkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Siapa sedang berada di jalan Allah, lalu meninggal dunia ataupun terbunuh ataupun patah leher akibat kuda atau untanya ataupun disengat hewan berbisa ataupun meninggal dunia di atas ranjang secara wajar, di mana saja sesuai kehendak Allah, berarti dia mati syahid dan dia masuk surga." (HR Abu Daud)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement